Tangerang, 10 Maret 2025 – Pembangunan properti dengan mengusung konsep hijau dan keberlanjutan semakin penting dalam mengatasi perubahan iklim yang kian nyata. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Dewan Pakar Green Building Council Indonesia (GBCI), Iwan Prijanto, yang menegaskan bahwa konsep green property, termasuk green housing, sangat dibutuhkan di masa kini dan masa depan. Menurutnya, pengembang properti harus berpartisipasi dalam menurunkan efek gas rumah kaca dengan menerapkan bangunan ramah lingkungan Konsep Eco Culture.
“Konsep bangunan ramah lingkungan diterapkan sebagai partisipasi pengembang properti untuk menurunkan efek gas rumah kaca. Selain itu, konsep ini bertujuan untuk konservasi, efisiensi, serta berbagi pemanfaatan sumber daya energi, air, lahan, udara, dan lingkungan,” ujar Iwan dalam wawancara, Jumat (7/3/2025).
Baca juga: Pegawai TU MTsN 6 Bantul Dukung Program JMD dengan Persiapan Presensi Digital
Berdasarkan catatan GBCI, proses konstruksi sebuah bangunan mengkonsumsi 35% energi dan 12% air, menghasilkan 25% sampah, serta mengeluarkan 39% emisi gas rumah kaca. Setelah pembangunan, operasional bangunan bertingkat berkontribusi besar terhadap produksi emisi karbon dioksida (CO2). Oleh karena itu, pembangunan properti yang lebih ramah lingkungan menjadi solusi penting untuk mengurangi dampak negatif tersebut.
Ciputra Group, melalui proyek CitraGarden City, telah menunjukkan komitmennya terhadap pembangunan berkelanjutan. Klaster Malta yang terletak di kawasan seluas 450 hektare ini mengusung konsep eco culture dengan fokus pada pembangunan yang ramah lingkungan. Menurut Jeffrey Jie, Head of Department Sales & Marketing CitraGarden City, pengembangan klaster ini bertujuan untuk menyediakan kawasan hunian yang berkelanjutan.
Baca juga: Dinas Koperasi Bone Targetkan 50% UMKM Go Digital
Di klaster Malta, pengembang menyediakan taman hijau dengan pepohonan rindang yang berfungsi sebagai penyaring udara dan memberikan kesejukan alami. Desain rumah di klaster ini juga mendukung konsep keberlanjutan, dengan plafon tinggi 2,8 hingga 3,1 meter serta jendela besar untuk memaksimalkan pencahayaan alami dan mengurangi ketergantungan pada lampu di siang hari. Ventilasi yang optimal juga memastikan aliran udara segar, mengurangi penggunaan AC secara berlebihan.
Klaster Malta menawarkan berbagai tipe unit, seperti Azura (lebar 5 meter), Terra (lebar 7 meter), dan Zephira dengan luas bangunan mulai dari 104 meter persegi hingga 196 meter persegi. Desain Mediterania yang timeless menambah kesan elegan dan nyaman. Tak hanya itu, klaster ini juga memiliki akses langsung ke Sunset Avenue, kawasan lifestyle yang dilengkapi dengan area outdoor komersial dan ruang terbuka hijau yang asri, termasuk danau seluas 95.703 meter persegi.
CitraGarden City juga menyediakan metode pembayaran yang fleksibel, mulai dari cicilan bertahap hingga pembayaran dengan uang muka mulai 5%, yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan finansial calon pembeli.
Dengan konsep eco culture yang diterapkan di CitraGarden City, Ciputra Group menunjukkan komitmennya untuk menciptakan hunian berkelanjutan yang mendukung gaya hidup modern namun tetap menjaga kelestarian lingkungan. Konsep properti hijau seperti ini semakin penting untuk diterapkan di masa depan, guna mengurangi dampak perubahan iklim yang semakin nyata.