Sri Narsih Bangun Usaha Nila Crispy, Dari Pandemi Hingga Digitalisasi

Tangerang, 7 Februari 2025 – Di tengah pandemi Covid-19 yang mengubah banyak aspek kehidupan, Sri Narsih (44) berhasil menemukan peluang emas untuk memulai usaha. Berbekal pengalaman sejak 2012, ia memilih untuk mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan menciptakan produk olahan ikan nila yang kini dikenal luas dengan nama Nila Crispy Sarmila.

Baca juga: Tahun 2025: Transformasi Digital untuk UMKM Indonesia

Menciptakan Peluang di Tengah Pandemi

Sri Narsih, warga Jalan Gunung Cerme, Purwokerto Utara, memulai usaha ini pada 2019 setelah memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan tetapnya. “Awalnya, saya hanya ingin cari uang karena banyak yang terkena PHK saat pandemi. Saya sudah punya ilmu tentang olahan nila, jadi saya fokus mengembangkan Nila Crispy,” ujar Sri pada Kamis (6/2/2025).

Baca juga: Mendag Dukung Coklat Blitar Tembus Pasar Ekspor

Setiap harinya, Sri mampu memproduksi sekitar 30 kilogram Nila Crispy dengan proses yang teliti dan trik khusus. Kunci utama dalam pembuatan produk ini adalah penggunaan ikan nila yang segar dan hidup, serta proses pencucian ikan yang harus dilakukan hingga tujuh kali untuk memastikan kebersihannya.

Proses Pembuatan Nila Crispy yang Teliti

Sri menjelaskan bahwa ikan nila harus dalam kondisi segar dan berukuran 5-7 cm, lalu direndam dalam air es untuk menenangkan ikan sebelum dibelah di bagian punggung agar hasil gorengannya merata. Setelah itu, ikan digoreng hingga 75 persen matang, didiamkan selama 6 jam, dan digoreng lagi keesokan harinya untuk memastikan produk tetap renyah dan gurih.

Tidak hanya itu, bumbu yang digunakan juga khas dengan tambahan daun jeruk untuk memberikan aroma yang menggugah selera. Proses panjang ini membuat Nila Crispy Sarmila tetap menjadi camilan yang sehat dengan kandungan protein tinggi.

Cemilan Sehat dengan Manfaat Protein

Nila Crispy Sarmila tidak hanya enak, tetapi juga sehat. Produk ini cocok untuk anak-anak yang biasanya enggan makan ikan, karena rasanya yang gurih dan teksturnya yang kriuk. Produk ini tersedia dalam berbagai ukuran, mulai dari 60 gram hingga 150 gram, dengan harga antara Rp20.000 hingga Rp40.000 per bungkus. Selain itu, Nila Crispy juga telah memiliki sertifikat Halal dari MUI dan izin PIRT, yang menjamin kualitas dan keamanannya.

Mengoptimalkan Pemasaran Lewat Digitalisasi

Untuk mengembangkan pasar, Sri Narsih memanfaatkan media sosial, khususnya Instagram, untuk mempromosikan produk Nila Crispy Sarmila. Ia juga memperluas jangkauan dengan menjual melalui platform marketplace seperti Shopee, yang telah membantunya menjangkau konsumen dari berbagai daerah. Bahkan, lebih dari 35 reseller kini menjual produknya di berbagai kota.

Sri berharap ke depan, produk Nila Crispy Sarmila dapat hadir di toko ritel di mal dan rest area, untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Dengan kemasan yang menarik dan strategi pemasaran digital yang efektif, Sri yakin produk ini akan semakin dikenal.

Menciptakan Peluang Ekonomi

Keberhasilan Sri Narsih dalam menjalankan usaha Nila Crispy Sarmila tidak hanya memberi dampak positif pada dirinya, tetapi juga membuka peluang kerja bagi masyarakat sekitar. Saat ini, ia melibatkan 7 pekerja untuk membantu dalam proses produksi dan pengepakan.

Melalui usaha ini, Sri Narsih tidak hanya menghadirkan camilan sehat, tetapi juga memberikan inspirasi tentang semangat dan ketekunan dalam berwirausaha di tengah tantangan pandemi. Dengan tekad kuat dan kemauan untuk terus berkembang, Sri Narsih membuktikan bahwa dalam setiap kesulitan, selalu ada peluang untuk bangkit.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img