Tangerang, 06 Februari 2025 – Menteri Perdagangan, Budi Santoso, yang juga dikenal dengan sebutan Mendag Busan, memberikan dukungan penuh terhadap produsen coklat di Blitar untuk memperluas pasar mereka ke mancanegara. Dalam kunjungannya ke Kampung Coklat Blitar pada Selasa, 4 Februari 2025, Mendag Busan menyatakan bahwa kualitas coklat Indonesia memiliki potensi besar untuk bersaing di pasar global.
Menurut Mendag Busan, untuk mendukung ekspansi produk coklat lokal, Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan Program Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor (UMKM BISA Ekspor). Program ini bertujuan untuk membantu UMKM, khususnya produsen coklat, agar mampu menembus pasar internasional dan meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan.
Baca juga: UMKM Indonesia Dapat Dukungan Pembiayaan dan Subsidi Bunga
“Kami melihat potensi besar di Kampung Coklat, baik dari segi kapasitas produksi coklat maupun potensi pariwisata yang ada. Coklat yang dihasilkan di Blitar dan Jawa Timur ini dipasarkan tidak hanya di dalam negeri, namun bisa memiliki peluang besar untuk ekspor. Kami ingin mendorong para produsen coklat di sini agar dapat memperluas jangkauan pasar mereka hingga ke luar negeri,” ungkap Mendag Busan setelah melakukan kunjungan.
Selain itu, Mendag Busan juga mengapresiasi kontribusi Kampung Coklat terhadap perkembangan UMKM di sekitar daerah operasionalnya. Melalui konsep desa wisata dan edukasi coklat, Kampung Coklat memberikan dampak positif terhadap ekonomi lokal serta pendidikan anak-anak mengenai pentingnya industri coklat.
Program UMKM BISA Ekspor diharapkan dapat membuka banyak peluang bagi para produsen coklat untuk tidak hanya menembus pasar ekspor, tetapi juga mengoptimalkan hilirisasi produk coklat. Hal ini penting untuk meningkatkan ekspor produk coklat olahan, bukan hanya sebagai bahan baku mentah.
“Kami ingin produk coklat Indonesia yang beredar di pasar global benar-benar berasal dari negara penghasil coklat. Jangan sampai Indonesia hanya menjadi eksportir bahan baku dan menjadi pasar produk coklat yang sudah jadi,” tegas Mendag Busan.
Kampung Coklat Blitar, yang telah beberapa kali berpartisipasi dalam program pengembangan kapasitas ekspor, juga tengah mengikuti sertifikasi Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP) pada 2024. Dengan sertifikasi ini, diharapkan produk coklat Blitar dapat memenuhi standar internasional dan siap bersaing di pasar global. Sebanyak 500 perusahaan dijadwalkan mengikuti fasilitasi HACCP pada tahun ini, dan Kampung Coklat adalah salah satu perusahaan yang difasilitasi oleh Kemendag.
Baca juga: INACRAFT 2025 Peluang Emas bagi UMKM Sleman
Melalui berbagai langkah strategis ini, Indonesia berusaha memperkuat posisinya sebagai produsen coklat dunia yang tidak hanya unggul dalam produksi bahan baku, tetapi juga dalam menghasilkan produk olahan coklat yang siap diekspor ke seluruh dunia.