Tangerang, 6 Februari 2025 – Dalam gelaran BRI Microfinance Outlook 2025 yang diselenggarakan pada Selasa (30/1) di ICE BSD, digitalisasi mendapat sorotan utama sebagai faktor pendorong pertumbuhan berkelanjutan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) Indonesia. Chief Economist Asian Development Bank (ADB), Albert Francis Park, menjelaskan bahwa digitalisasi bukan hanya soal akses kredit, tetapi juga sebagai kunci untuk mengatasi hambatan yang sering dihadapi oleh UMKM tradisional.
Baca juga: Muhammadiyah Jabar Serahkan Lahan untuk Agro Bisnis dan Penghijauan
Park menjelaskan bahwa dengan memanfaatkan platform digital, UMKM dapat mengakses pasar lebih luas tanpa harus mengandalkan toko fisik. Hal ini membuka peluang besar bagi pelaku UMKM untuk menjangkau konsumen internasional dan memperluas jangkauan usahanya. Selain itu, digitalisasi juga meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan bisnis, memberikan akses informasi yang lebih baik, dan mendorong inovasi.
Dalam mendukung digitalisasi UMKM, Bank Rakyat Indonesia (BRI) telah meluncurkan berbagai inisiatif digital, salah satunya adalah platform BRI LinkUMKM. Platform ini telah digunakan oleh 8,9 juta pengguna di seluruh Indonesia, yang menunjukkan betapa pentingnya digitalisasi dalam pemberdayaan UMKM. Selain itu, BRI juga mengelola 54 Rumah BUMN yang berfungsi sebagai pusat kolaborasi dan membangun ekosistem ekonomi digital di berbagai daerah..
Baca juga: Mengubah Sampah Sumpit Menjadi Produk Bernilai Tinggi
BRI juga memperkenalkan PARI (Integrated Commodity Platform), yang memberikan kemudahan bagi pelaku usaha berbasis komoditas dalam mengoptimalkan rantai pasok dan memperluas pasar. Saat ini, platform ini sudah digunakan oleh lebih dari 85.298 pengguna, semakin memperkuat dukungan bagi UMKM untuk berkembang.
Albert Park menekankan pentingnya peran UMKM dalam perekonomian Indonesia. “UMKM menyerap sekitar 60% dari total tenaga kerja di Indonesia, angka yang serupa dengan negara-negara lain di Asia Tenggara,” ujarnya. Meskipun pinjaman untuk UMKM sudah meningkat hingga 20%, kontribusinya terhadap PDB masih sekitar 7%, yang menunjukkan adanya ruang besar untuk perbaikan.
Direktur Utama BRI, Sunarso, dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan bahwa penyelenggaraan BRI Microfinance Outlook 2025 dan BRI UMKM EXPO(RT) 2025 bertujuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan, sesuai dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Sunarso berharap, dengan menggandeng berbagai pemangku kepentingan, BRI dapat memperoleh wawasan strategis yang dapat diterapkan dalam menghadapi tantangan ekonomi global dan domestik.
BRI berharap bahwa dengan berbagai inisiatif digital yang telah dihadirkan, UMKM Indonesia dapat terus berkembang, berinovasi, dan memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap perekonomian nasional.