Tangerang, 21 Januari 2025 – Bea Cukai Palembang turut berperan aktif dalam mendukung pelepasan ekspor perdana 59,4 ton kopi asal Sumatra Selatan ke pasar internasional. Seremonial pelepasan ini digelar di Pelabuhan Boom Baru, Palembang, dan dihadiri oleh Pj Gubernur Sumatra Selatan Elen Setiadi, Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kepala Bea Cukai Palembang Andri Waskito, serta Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Sumatra Selatan.
“Pada ekspor perdana kali ini, eksportir akan mengirimkan 59,4 ton kopi yang berasal dari dua daerah penghasil kopi utama di Sumatra Selatan, yakni Semendo Muara Enim dan Pagaralam,” ujar Andri Waskito, Kepala Kantor Bea Cukai Palembang.
Baca juga: PLN Hijaukan Brebes dengan Program Pertanian Energi
Adapun detail ekspor mencakup 19,8 ton kopi arabika grade asal Semendo Muara Enim dan robusta grade 1 asal Pagaralam yang dikirim ke Australia, serta 39,6 ton kopi robusta grade 4 asal Pagaralam dengan tujuan Malaysia.
Pj Gubernur Sumatra Selatan, Elen Setiadi, menyoroti potensi geografis dan kualitas produksi kopi Sumatra Selatan yang sangat mendukung daya saing di pasar internasional. “Dengan sumber daya alam yang melimpah dan kualitas kopi yang unggul, Sumatra Selatan siap memperluas akses pasar global,” ungkapnya.
Andri Waskito menambahkan bahwa Bea Cukai Palembang berkomitmen untuk terus memfasilitasi dan mendukung pelaku usaha dalam mendorong ekspor. “Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan ini. Sinergi antara pemerintah daerah, Bea Cukai, dan pelaku usaha sangat penting untuk membuka peluang ekspor yang lebih besar di masa depan,” katanya.
Ekspor perdana ini diharapkan menjadi langkah awal yang dapat membuka pintu lebih lebar bagi komoditas lokal Sumatra Selatan, khususnya kopi, untuk bersaing di pasar internasional. Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, peluang pemasaran kopi Sumatra Selatan ke negara-negara lain diyakini akan semakin meningkat.
Baca juga: Pengembang Gencar Bangun Hunian Hijau dan Ramah Lingkungan
Dengan momentum ekspor perdana ini, Sumatra Selatan membuktikan bahwa potensi komoditas lokal dapat dioptimalkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah sekaligus memperkuat posisi Indonesia di pasar global.