Transformasi Bisnis Ramah Lingkungan oleh UMKM dan Perusahaan Indonesia

Tangerang, 17 Januari 2025 – Isu keberlanjutan semakin mendapat perhatian di berbagai sektor ekonomi global, terutama di tengah meningkatnya kesadaran tentang perubahan iklim dan pentingnya pengelolaan sumber daya alam secara bijaksana. Di Indonesia, berbagai perusahaan mulai mengadopsi konsep green business atau bisnis ramah lingkungan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan sekaligus membangun masa depan yang berkelanjutan.

Green business bertujuan tidak hanya melestarikan lingkungan, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru melalui inovasi teknologi hijau. Bisnis ini juga mengedukasi masyarakat tentang gaya hidup yang lebih peduli terhadap lingkungan. Seiring dengan tren ini, banyak pelaku usaha, terutama UMKM, yang mulai mengimplementasikan prinsip green business dalam kegiatan operasional mereka.

Baca juga: Pemerintah Dorong UMKM Bergabung dengan Marketplace Digital

Berikut ini adalah lima perusahaan dan UMKM di Indonesia yang menerapkan konsep green business dan sustainable business:

  1. KAUSA Indonesia KAUSA Indonesia adalah brand aksesoris fashion yang menggabungkan kebudayaan Indonesia, bahan olahan daur ulang, dan pola pikir berkelanjutan. Founder KAUSA, Debrina Emily, berkomitmen untuk menghasilkan produk yang tidak hanya modis tetapi juga ramah lingkungan. Produk mereka, seperti tas dan aksesori, dibuat dari plastik bekas yang diolah menjadi bahan menyerupai kulit.
  2. Joglo Ayu Tenan Joglo Ayu Tenan, yang didirikan oleh Rahayu Dwiastuti, merupakan ruang kreatif di Yogyakarta yang menggunakan material ramah lingkungan. Produk seperti gelang, kalung, dan anting-anting dibuat dari sisa kepompong ulat sutera dan cangkang kerang. Keunikan produk-produk ini juga berasal dari keterlibatan komunitas difabel dalam proses produksi.
  3. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BRI) PT BRI menjadi salah satu perusahaan di sektor perbankan yang menerapkan green business melalui berbagai kebijakan ramah lingkungan. BRI berkomitmen untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2050 dengan mendukung sektor hijau dan energi terbarukan. BRI juga menerbitkan Green Bond senilai Rp13,5 triliun dan aktif dalam kegiatan penghijauan.
  4. PT PLN (Persero) PT PLN berkomitmen pada transisi energi dengan mengutamakan penggunaan energi baru terbarukan (EBT) dan teknik Co-Firing untuk mengurangi penggunaan batu bara. PLN juga terlibat dalam program penghijauan dan pengelolaan limbah yang mendukung kelestarian lingkungan dan keberlanjutan ekosistem.
  5. PT Bayan Resources Tbk. PT Bayan Resources, perusahaan tambang batu bara, menerapkan green business dengan mengelola lingkungan secara bijaksana melalui konservasi fauna, pengelolaan kualitas udara, dan reklamasi pasca-tambang. Perusahaan ini juga mendapatkan berbagai penghargaan atas komitmennya dalam pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.

Keberhasilan perusahaan-perusahaan ini dalam menerapkan green business bukan hanya mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan tetapi juga membuka peluang ekonomi baru dan mendukung upaya pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Dengan semakin banyaknya perusahaan yang berkomitmen pada keberlanjutan, diharapkan Indonesia dapat menjadi pemimpin dalam bisnis ramah lingkungan di kawasan Asia Tenggara.

Baca juga: Kemkomdigi Ajak Kolaborasi Wujudkan Indonesia Digital 2045

Menjadi Bagian dari Green Business Melalui contoh-contoh ini, pelaku UMKM dan perusahaan besar dapat terinspirasi untuk mengadopsi prinsip green business demi keberlanjutan lingkungan dan ekonomi yang lebih baik. Diharapkan ke depan, semakin banyak bisnis yang peduli pada kelestarian bumi dan mampu menghadirkan solusi inovatif yang mendukung pengelolaan sumber daya alam dengan bijaksana.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img