Tangerang, 17 Januari 2025 – Hubungan bilateral antara Republik Indonesia (RI) dan Jepang memasuki usia ke-66 pada tahun ini, menandai sejarah panjang kerja sama kedua negara besar di Asia. Sejak awal 1970-an, Jepang telah menjadi mitra strategis Indonesia, terutama dalam sektor ekonomi dan investasi. Dengan Produk Domestik Bruto (PDB) USD4,213 triliun dan PDB per kapita USD33.834,39 menurut Bank Dunia 2023, Jepang terus mendukung pertumbuhan pembangunan Indonesia yang kini memiliki PDB sebesar USD1,371 triliun.
Di awal 2025, kedua negara memperkuat kemitraan strategis, terutama melalui kunjungan Perdana Menteri Jepang, Ishiba Shigeru, ke Indonesia pada 10-11 Januari 2025. Dalam pertemuan bilateral di Istana Kepresidenan Bogor, Presiden Prabowo Subianto dan PM Ishiba membahas berbagai kerja sama strategis, termasuk ekonomi, energi, dan keamanan maritim.
Baca juga: Menghadapi Kesulitan Funding, Startup Harus Inovatif dan Profitabel
Jepang berkomitmen mendukung Indonesia dalam memastikan pasokan energi yang stabil melalui pengembangan energi terbarukan seperti Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Muara Laboh, Sumatera Barat. Proyek ini merupakan bagian dari inisiatif Asia Zero Emission Community (AZEC) yang bertujuan mencapai dekarbonisasi.
Selain itu, Jepang juga mendukung program hilirisasi sumber daya alam Indonesia untuk meningkatkan nilai tambah ekspor. Pada sektor logistik, pinjaman sebesar 83,408 miliar yen atau Rp8,5 triliun dialokasikan untuk pembangunan tahap ketiga Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat. Pelabuhan ini diharapkan menjadi pusat ekspor mobil dengan kapasitas 600 ribu unit per tahun.
PM Ishiba juga menyoroti pentingnya hubungan sosial antara kedua negara. Jepang berencana memperkenalkan program makan bergizi gratis di sekolah-sekolah Indonesia, mirip dengan program kyushoku di Jepang.
Dalam sektor pertahanan, kedua negara sepakat memperkuat kerja sama keamanan maritim melalui pemberian kapal patroli dan forum diskusi tingkat praktisi.
Baca juga: Permintaan Gedung Perkantoran Hijau Terus Meningkat di Jakarta
Presiden Prabowo dan PM Ishiba menegaskan pentingnya menjaga stabilitas kawasan Indo-Pasifik di tengah dinamika geopolitik global. Dengan program-program strategis ini, hubungan bilateral RI-Jepang diharapkan semakin kokoh, memberikan manfaat signifikan bagi kedua negara dan kawasan Asia secara keseluruhan.