Daya Saing Digital Meningkat, Jangan Sampai Ketinggalan!

Tangerang, 11 Januari 2025 – Pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia menjadi salah satu fokus utama pemerintah dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Kabinet Merah Putih, yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto, menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen pada 2038. Untuk mencapai tujuan ini, Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi) telah menetapkan transformasi digital sebagai strategi kunci dalam mendorong perekonomian nasional.

Menurut laporan Digital Economy Outlook 2025, yang disampaikan oleh Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, transformasi digital di Indonesia berperan vital dalam meningkatkan produktivitas dan mengurangi kesenjangan ekonomi. “Daya saing digital Indonesia terus meningkat, yang mencerminkan kesiapan negara untuk menyongsong ekonomi digital,” ujar Meutya dalam acara yang diselenggarakan di Jakarta pada Jumat (13/12/2024).

Baca juga: Pagar Laut 30 KM di Tangerang, Ini yang Terjadi pada Nelayan!

Peringkat daya saing digital Indonesia, yang sebelumnya berada di posisi 56 pada 2020, kini telah naik ke peringkat 43 dunia dalam laporan International Institute for Management Development (IMD) World Digital Competitiveness Ranking (WDCR) 2024. Meski demikian, peringkat ini masih tertinggal dari beberapa negara Asia Tenggara, seperti Singapura (peringkat 1), Malaysia (36), dan Thailand (37).

Namun, Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang, terutama dalam bidang talenta digital. Kemenkomdigi memproyeksikan akan tercipta 9 juta lapangan pekerjaan baru di sektor digital pada 2030. Saat ini, jumlah talenta digital di Indonesia masih tercatat 500.000 orang, sebuah angka yang jauh dari cukup untuk mendukung perkembangan ekonomi digital yang pesat.

Untuk itu, Kemenkomdigi gencar meluncurkan berbagai program seperti Literasi Digital dan Digital Talent Scholarship (DTS) untuk melatih generasi muda. Program DTS telah menjangkau lebih dari 5,6 juta peserta, dan hasilnya, para lulusan program ini mengalami peningkatan pendapatan sekitar 12,1 persen, terutama di luar Pulau Jawa.

Namun, masih ada tantangan yang harus dihadapi, salah satunya adalah kesenjangan digital. Baru sekitar 56 persen desa di Indonesia yang terhubung dengan kabel fiber optik. Pemerintah pun terus mempercepat adopsi teknologi 5G dan memberikan insentif untuk investasi infrastruktur digital.

Keamanan siber juga menjadi isu penting dalam perkembangan ekonomi digital. Menurut Mediodecci Lustarini, Sekretaris Ditjen Komunikasi Publik Kemenkomdigi, perlindungan terhadap data pribadi dan kewaspadaan terhadap kejahatan siber seperti hoaks dan cyberbullying harus terus ditingkatkan. Pemerintah telah mendorong pembentukan firewall digital nasional untuk melindungi situs web pemerintahan, data perbankan, dan infrastruktur telekomunikasi.

“Literasi digital bukan hanya soal menguasai teknologi, tetapi juga bagaimana menggunakan teknologi dengan bijak, menjaga data pribadi, dan berpikir kritis terhadap dampaknya,” tambah Mediodecci.

Baca juga: Peluang Bisnis Limbah dengan Peraturan Menteri Keuangan

Transformasi digital bukan hanya peluang, tetapi juga tantangan besar. Pemerintah bersama masyarakat harus bekerja sama agar Indonesia dapat menjadi pemimpin dalam ekonomi digital dan mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Dengan meningkatkan literasi digital dan memperkuat sistem keamanan siber, Indonesia dapat menciptakan ruang digital yang aman, produktif, dan inklusif bagi semua.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img