Tangerang, 28 Desember 2024 – Perkembangan teknologi digital yang pesat membawa dampak positif bagi sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia, terutama dalam meningkatkan daya saing di pasar yang semakin kompetitif. Perubahan perilaku konsumen yang semakin gemar berbelanja online menjadi salah satu faktor utama yang mendukung pertumbuhan UMKM, membuka peluang besar untuk memperluas jangkauan pasar mereka.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa data NielsenIQ menunjukkan adanya tren belanja masyarakat Indonesia yang semakin beralih ke platform digital. Hal ini menandakan adanya potensi besar di pasar online yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku UMKM. Daya beli masyarakat Indonesia yang tetap stabil juga tercermin dari sektor barang konsumen yang bergerak cepat (FMCG) yang tumbuh 1,1% secara tahunan pada kuartal ketiga 2024, menunjukkan bahwa konsumsi domestik Indonesia tetap positif meskipun menghadapi tantangan ekonomi.
Baca juga: LPEI Buka Peluang Ekspor Global Bagi UMKM Indonesia
Airlangga juga mengungkapkan bahwa sektor ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan mencapai kontribusi sebesar 90 miliar dolar AS pada 2024, dengan e-commerce sebagai penyumbang utama yang diperkirakan menyumbang 65 miliar dolar AS. Sektor ekonomi digital tercatat tumbuh 13% dan menjadi motor penggerak perekonomian Indonesia. Nilai sektor ekonomi digital diperkirakan akan melonjak mencapai 125 miliar dolar AS pada 2025, yang menandakan potensi besar yang masih bisa digali.
Salah satu contoh nyata dari pemanfaatan teknologi digital adalah kisah sukses Dewi Suraya, pemilik usaha Rowtea. Dewi memulai bisnisnya dari sebuah gerai kecil di Stasiun Kereta Api Binjai, yang awalnya hanya melayani pembeli lokal. Namun, dengan melihat peluang besar di dunia digital, Dewi memutuskan untuk bergabung dengan platform Pasar Digital (PaDi) UMKM, yang menghubungkan pelaku usaha kecil dengan BUMN. Keputusan ini membuka peluang baru bagi Dewi untuk memperluas ragam produk yang dijual, termasuk produk kebutuhan kantor seperti gula, kopi, pembersih lantai, dan tisu.
Bergabung dengan PaDi membawa dampak besar pada bisnis Dewi. Dalam waktu kurang dari satu tahun, omzetnya melonjak hingga 4000% dibandingkan sebelumnya yang hanya mengandalkan penjualan di toko fisik. Platform digital ini juga mempermudah Dewi dalam melakukan transaksi yang lebih transparan dan efisien, serta memantau penjualan secara real-time.
Baca juga: BMAD dan SNI: Kunci Selamatkan Industri Keramik 2025
Keberhasilan Dewi Suraya membuktikan bahwa pemanfaatan teknologi digital dapat memperluas pasar dan meningkatkan daya saing UMKM. Pelaku UMKM lainnya dapat belajar dari kisah sukses Dewi untuk memanfaatkan teknologi digital dalam mengembangkan usaha mereka. Dengan teknologi, UMKM memiliki akses yang lebih luas untuk menjangkau konsumen dan bersaing di pasar yang semakin terbuka. Oleh karena itu, penting bagi UMKM untuk terus mengikuti perkembangan teknologi agar dapat meningkatkan daya saing dan memperluas jaringan pasar.