Kolaborasi Pendidikan dan Industri Tiongkok Indonesia

Tangerang, 20 Desember 2024 – Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, mengapresiasi terbentuknya Komunitas Industri-Pendidikan Tiongkok-Indonesia yang diharapkan dapat mendorong pengembangan tenaga kerja Indonesia yang lebih berkualitas dan memiliki daya saing tinggi di pasar global. Kolaborasi ini menjadi salah satu upaya untuk menjawab tantangan dunia industri yang semakin berkembang, khususnya dalam mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang sesuai dengan kebutuhan masa depan.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Yassierli dalam acara Grand Launching dan Focus Group Discussion ‘Indonesia-Tiongkok Education and Industry Global Partnership 2024’ yang digelar di Universitas Training Center (UTC) Universitas Negeri Jakarta (UNJ) pada Rabu (18/12/2024). Dalam kesempatan itu, Yassierli menekankan pentingnya kolaborasi antara sektor industri, perguruan tinggi, dan berbagai institusi lainnya untuk mempersiapkan tenaga kerja yang siap menghadapi tantangan global.

Baca juga: Ekspor Produk UMKM Kacang Dan Perikanan Indonesia ke Belanda

“Kami sangat menyambut baik kolaborasi yang melibatkan institusi swasta, perguruan tinggi, hingga media dalam mempersiapkan SDM Indonesia yang lebih berkualitas dan berdaya saing,” kata Yassierli saat menjadi keynote speaker pada acara tersebut.

Yassierli juga mengungkapkan bahwa terbentuknya Komunitas Industri-Pendidikan ini merupakan langkah positif dalam menjembatani kebutuhan industri dengan kurikulum yang ada di perguruan tinggi vokasi di Indonesia. Komunikasi yang lebih intens antara kedua pihak diharapkan dapat membuat informasi tentang kebutuhan industri sampai ke lembaga pendidikan.

“Meskipun ini adalah langkah awal, kolaborasi antara perguruan tinggi vokasi Indonesia dengan perusahaan-perusahaan Tiongkok yang berinvestasi di Indonesia membuka banyak peluang. Selanjutnya, perguruan tinggi perlu mengevaluasi kurikulum dan sistem pendidikan tinggi untuk merespons kebutuhan industri yang terus berkembang,” ujarnya.

Menurut Yassierli, industri Tiongkok saat ini memiliki kebutuhan yang besar terhadap tenaga kerja Indonesia, meskipun jenis keterampilan yang dibutuhkan bisa berbeda dengan yang ada di Indonesia saat ini. Oleh karena itu, ia menyarankan agar Indonesia memanfaatkan kesempatan ini untuk mempersiapkan tenaga kerja dengan keterampilan yang sesuai agar tidak terlewatkan oleh negara lain yang mungkin juga tertarik mengisi posisi tersebut.

“Ini adalah peluang bagi Indonesia untuk menyiapkan keterampilan yang dibutuhkan oleh industri di Tiongkok. Jika tidak, kita khawatir posisi tersebut akan diisi oleh tenaga kerja dari negara lain,” tambah Yassierli.

Lebih lanjut, Yassierli berharap akan ada pertemuan lanjutan untuk membahas secara lebih rinci keterampilan spesifik yang dibutuhkan oleh industri Tiongkok. Ia menekankan bahwa jika terdapat permintaan khusus untuk keterampilan tertentu, Indonesia harus siap untuk menyediakan pelatihan yang sesuai, baik dalam jangka waktu beberapa bulan maupun tahun.

Yassierli juga menyinggung tiga program prioritas Presiden Prabowo Subianto, yakni swasembada pangan, ketahanan energi, serta hilirisasi dan industrialisasi. Ia mengungkapkan bahwa Kementerian Ketenagakerjaan akan tetap berfokus pada pengembangan kompetensi di tiga sektor prioritas tersebut untuk memenuhi kebutuhan industri domestik maupun global.

Baca juga: Sertifikasi Batikmark untuk Pelaku Industri Batik

Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan Indonesia dapat lebih siap bersaing di tingkat internasional, dengan memanfaatkan kemitraan strategis dengan Tiongkok dalam bidang pendidikan dan industri.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img