Transformasi Industri Hijau Indonesia Menuju Nol Emisi 2050

Tangerang, 19 Desember 2024 – Sebagai motor utama pertumbuhan ekonomi, sektor industri memiliki peran strategis dalam mendukung komitmen nasional Indonesia untuk mencapai Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060. Namun, sektor industri Indonesia memiliki target yang lebih ambisius, yakni mencapai emisi nol bersih pada tahun 2050, sepuluh tahun lebih cepat dari target nasional.

Upaya ini diperkuat oleh Kementerian Perindustrian yang terus merintis berbagai kebijakan dan langkah strategis. Salah satunya adalah penyusunan peta jalan dekarbonisasi untuk Subsektor Industri Prioritas. Selain itu, Kemenperin juga menyiapkan kebijakan pengurangan emisi industri, mekanisme pertukaran emisi Gas Rumah Kaca (GRK), serta pengembangan ekonomi sirkular dan industri hijau.

Baca juga: Mobil Listrik dan Baterai Dorong Transformasi Hijau Indonesia

Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza, mengungkapkan dalam acara Kick-off The 2nd Annual Indonesia Green Industry Summit (AIGIS) 2025 bahwa transformasi industri menuju industri hijau bukan lagi pilihan, melainkan keharusan untuk masa depan bangsa dan planet Bumi. Transformasi ini tercermin dalam sejumlah pencapaian signifikan yang telah diraih sektor industri, termasuk pengurangan emisi GRK yang mencapai 6,92 juta ton CO2eq pada tahun 2024.

Selain itu, efisiensi biaya industri hijau juga meningkat, dengan rata-rata peningkatan mencapai 7.31% pada tahun 2024. Peningkatan ini menunjukkan komitmen kuat sektor industri untuk mengurangi dampak lingkungan sekaligus mendorong efisiensi operasional. Saat ini, 146 perusahaan telah berhasil memperoleh sertifikasi Standar Industri Hijau (SIH), dengan 25 SIH baru yang ditetapkan pada tahun ini, menjadikan total SIH sebanyak 62 standar.

Sebagai bagian dari upaya lebih besar, Kementerian Perindustrian juga kembali menggelar AIGIS pada tahun 2025 dengan tema “Driving Industrial Decarbonization through Green Industry Ecosystem”. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat ekosistem yang mendukung transformasi industri hijau dan mempercepat dekarbonisasi. AIGIS 2025 akan diselenggarakan pada tanggal 20-22 Agustus 2025 dan diharapkan dapat menghimpun lebih dari 1.000 peserta dari berbagai sektor, mulai dari pemerintah, organisasi internasional, hingga dunia industri.

Dalam acara tersebut, sejumlah inisiatif strategis juga diluncurkan, seperti Green Industry Service Company (GISCO) Prepatory Framework dan Sistem Elektronik Layanan Sertifikasi Industri Hijau (SELASIH), yang akan mempercepat proses sertifikasi dan transformasi industri menuju keberlanjutan. Selain itu, Kemenperin juga menandatangani nota kesepahaman dengan World Resources Institute (WRI) Indonesia dan Institute for Essential Services Reform (IESR), guna memperkuat kajian dekarbonisasi sektor industri.

Komitmen ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk WRI Indonesia dan IESR, yang berkolaborasi dengan Kemenperin untuk mempercepat transformasi industri hijau. Diharapkan, kolaborasi ini tidak hanya membantu industri Indonesia beradaptasi dengan standar keberlanjutan global, tetapi juga mempercepat pencapaian target emisi nol bersih pada tahun 2050.

Baca juga: UMKM Bekasi Siap Ekspor dengan Dukungan Bea Cukai

Dengan langkah-langkah strategis ini, Indonesia tidak hanya berkomitmen pada pencapaian ekonomi rendah karbon, tetapi juga berpeluang menjadi pemimpin di kawasan Asia Tenggara dalam sektor industri hijau yang berkelanjutan.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img