Mobil Listrik dan Baterai Dorong Transformasi Hijau Indonesia

Tangerang, 19 Desember 2024 – Menteri Investasi Indonesia, Rosan P. Roeslani, melakukan kunjungan resmi ke sejumlah perusahaan besar di Tiongkok pada 17-18 Desember 2024, dalam rangka mengawal investasi yang telah berjalan di Indonesia serta memfasilitasi rencana investasi jangka panjang perusahaan-perusahaan global. Kunjungan ini bertujuan untuk mempercepat realisasi investasi Mobil Listrik dan mendukung pembangunan ekosistem industri yang berkelanjutan di Indonesia.

Hari pertama kunjungan Menteri Rosan dimulai dengan pertemuan dengan pimpinan BYD Auto, perusahaan otomotif terbesar di dunia yang fokus pada mobil listrik. Kunjungan ini membahas percepatan pembangunan pabrik mobil listrik BYD di Subang, Jawa Barat. Menteri Rosan mengapresiasi investasi BYD yang kini memasuki tahap implementasi di Indonesia dan menegaskan bahwa investasi ini sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam mengurangi emisi karbon.

Baca juga: UMKM Bekasi Siap Ekspor dengan Dukungan Bea Cukai

Menteri Rosan menjelaskan bahwa selain memberikan nilai tambah dan menciptakan lapangan kerja, investasi ini mendukung visi Indonesia untuk menjadi pusat industri kendaraan listrik di kawasan ASEAN. BYD Indonesia juga berencana menambah kapasitas produksi dan mengembangkan fasilitas baterai serta kendaraan Plug In Hybrid Electric Vehicle (PHEV). Dengan rencana penambahan kapasitas, pabrik BYD di Indonesia diproyeksikan akan menjadi pabrik otomotif terbesar di ASEAN dengan total tenaga kerja yang bertambah menjadi hampir 19.000 orang.

Kunjungan Menteri Rosan berlanjut dengan pertemuan dengan CNGR New Material, yang membahas rencana pembangunan Kawasan Industri Tekno Hijau Konasara di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara. CNGR, yang sudah berinvestasi dalam proyek industri smelter pengolahan bijih nikel di Indonesia, berencana mengembangkan fasilitas produksi material canggih yang mencakup nikel, kobalt, mangan, dan mineral lainnya untuk berbagai keperluan industri global.

Menteri Rosan mendukung penuh upaya CNGR dan berharap proyek ini dapat meningkatkan kapasitas hilirisasi di Indonesia, sejalan dengan Peta Jalan Hilirisasi Investasi Strategis. Ia juga mengapresiasi komitmen CNGR untuk memberikan pelatihan dan akses pendidikan tinggi bagi para pekerja lokal, yang akan mendorong pengembangan sumber daya manusia di Indonesia.

Pada hari terakhir kunjungannya, Menteri Rosan bertemu dengan BRUNP, bagian dari grup CATL, yang merupakan produsen baterai kendaraan listrik terkemuka. Kunjungan ini menegaskan komitmen Indonesia dalam mendukung pembangunan ekosistem baterai kendaraan listrik. CATL bekerja sama dengan BUMN Indonesia, seperti ANTAM dan IBC, untuk membangun rantai industri baterai yang dimulai dari pertambangan, smelter, bahan baterai, hingga daur ulang baterai.

Menteri Rosan menyatakan bahwa pemerintah akan terus memfasilitasi percepatan proyek ini, termasuk memberikan insentif dan mempercepat perizinan untuk memastikan proyek tersebut segera terwujud. CATL juga berencana untuk memproduksi sel baterai kendaraan listrik pada 2026 dan mengembangkan industri daur ulang baterai, yang akan mendukung keberlanjutan industri kendaraan listrik di Indonesia.

Kunjungan Menteri Rosan ini tidak hanya menunjukkan dukungan pemerintah terhadap investasi asing tetapi juga mencerminkan komitmen Indonesia dalam mempercepat transformasi industri hijau. Pemerintah Indonesia terus bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan global untuk mempercepat pembangunan infrastruktur dan menciptakan ekosistem industri yang efisien dan berkelanjutan, yang pada akhirnya akan membawa manfaat ekonomi jangka panjang bagi negara.

Baca juga: Kupang Manfaatkan Limbah Ternak Jadi Biogas

Dengan investasi yang terus mengalir, Indonesia semakin mantap sebagai pusat industri otomotif dan teknologi ramah lingkungan di Asia Tenggara.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img