Tangerang, 13 Desember 2024 – Pengembangan kendaraan listrik, terutama motor dan sepeda listrik, mengalami perkembangan pesat dalam beberapa tahun terakhir. Sejumlah produsen kendaraan listrik berlomba-lomba menciptakan produk-produk inovatif dengan desain futuristik untuk memenuhi permintaan pasar yang terus berkembang. Kendaraan listrik tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga menawarkan solusi transportasi yang lebih efisien dan hemat energi. Salah satu tren yang terus berkembang adalah kendaraan roda dua listrik, yang kini semakin diminati masyarakat, khususnya kendaraan niaga berbasis listrik.
Melihat peluang besar ini, pelaku industri kecil dan menengah (IKM) di Indonesia, khususnya di Nusa Tenggara Barat (NTB), turut berperan aktif dalam mengembangkan dan memproduksi kendaraan listrik. Kementerian Perindustrian Indonesia melalui program Pendampingan Pengembangan Prototipe Kendaraan Listrik, berupaya memberikan dukungan kepada IKM di NTB agar dapat mengikuti perkembangan teknologi kendaraan listrik.
Baca juga: Program Link and Match Dorong Kolaborasi IKM dan Industri Besar
Pada acara Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) 2024 yang bertema “Ite Begawe Fest”, Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza, mengunjungi booth kendaraan listrik niaga dan memberikan apresiasi terhadap hasil karya anak bangsa. Wamenperin menegaskan, kendaraan berbasis listrik yang dipamerkan merupakan buah dari pendampingan yang dilakukan oleh Kemenperin bersama IKM alat angkut di NTB. Produk-produk tersebut diharapkan dapat mengisi kebutuhan pasar kendaraan niaga yang praktis dan ramah lingkungan.
Salah satu produk yang menonjol dalam pengembangan ini adalah kendaraan listrik niaga Bakso Bike dan Starling Bike. Kedua kendaraan listrik ini dirancang untuk keperluan niaga, seperti berjualan keliling atau pengiriman barang. Harga kedua produk ini diperkirakan berkisar antara Rp10 juta hingga Rp25 juta, sesuai dengan spesifikasinya. Bakso Bike, misalnya, dirancang untuk berjualan makanan dan minuman keliling, sedangkan Starling Bike dapat digunakan untuk berbagai jenis usaha.
Kegiatan pendampingan yang berlangsung dari Agustus hingga November 2024 ini melibatkan kolaborasi antara Pemerintah Provinsi NTB, PT Eran Teknikatama, dan sejumlah IKM alat angkut dari daerah sekitar, seperti Mataram, Dompu, Bima, dan Sumbawa. Proses pengembangan meliputi pengadaan sparepart, perakitan, hingga pengujian produk dengan teknologi terbaru yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar. Prototipe kendaraan listrik ini sudah dilengkapi dengan sistem pemasangan semi-portable dan dapat mencapai kecepatan rata-rata 40 km/jam.
Kementerian Perindustrian berharap, hasil dari pendampingan ini bisa diproduksi secara komersial oleh IKM alat angkut dan masuk ke dalam e-katalog dengan sertifikasi TKDN, sehingga dapat meningkatkan daya saing produk lokal di pasar kendaraan listrik. Dengan dukungan berkelanjutan dari pemerintah daerah, sektor IKM di NTB diharapkan dapat terus berkembang dan berinovasi dalam menghadirkan produk kendaraan listrik yang ramah lingkungan dan bermanfaat bagi masyarakat.
Baca juga: Twin Fest 2024 Perkenalkan Produk Keramik dan Kaca Unggulan
Dengan semangat inovasi, kendaraan listrik berbasis IKM ini diharapkan menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan industri kendaraan listrik di Indonesia.