Tangerang, 10 Desember 2024 – Pemerintah Indonesia terus memperkuat sektor industri dalam negeri melalui Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang telah berlangsung selama empat tahun terakhir. Gernas BBI bertujuan untuk meningkatkan belanja produk lokal, khususnya dari industri kecil dan menengah (IKM), guna mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sejak 2023, pemerintah juga menyinergikan Gernas BBI dengan Gerakan Nasional Bangga Berwisata di Indonesia (Gernas BBWI), di mana promosi produk lokal dan ajakan untuk berwisata di Indonesia saling mendukung untuk memperluas pasar bagi produk UMKM/IKM.
Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza, menyampaikan dalam sambutannya di Puncak Acara Harvesting Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia Ite Begawe Fest 2024 di Mataram, bahwa Gernas BBI bukan sekadar slogan, melainkan panggilan untuk mendukung dan membanggakan produk Indonesia. Di tengah ketidakpastian ekonomi global, sektor IKM telah terbukti menjadi penyanggah perekonomian nasional, dan upaya pemerintah memperkuat sektor ini penting untuk menciptakan kemandirian ekonomi dan membuka peluang investasi.
Baca juga: Akselerasi Digital Industri dengan PIDI 4.0
Faisol juga menekankan bahwa hilirisasi dan industrialisasi adalah kunci untuk memperkuat industri dalam negeri, yang sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045. Sektor industri pengolahan nonmigas terus menunjukkan kinerja positif, dengan kontribusi signifikan terhadap PDB dan ekspor nasional. Sampai September 2024, nilai ekspor industri pengolahan nonmigas mencapai USD 142,24 miliar, berkontribusi sebesar 73,76% terhadap total ekspor Indonesia.
Sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan penggunaan produk dalam negeri, Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2022 mengamanatkan penggunaan 95% Produk Dalam Negeri (PDN) dalam belanja pemerintah, dengan 40% di antaranya untuk produk UMKM. Sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) juga diterbitkan untuk memastikan produk yang dihasilkan adalah lokal, dengan lebih dari 24.000 sertifikat TKDN-IK telah dikeluarkan pada Desember 2024.
Pada tahun 2024, pemerintah menargetkan 30 juta UMKM/IKM untuk bertransformasi ke pasar digital, dengan transaksi penjualan mencapai Rp50 miliar per daerah. Selain itu, diharapkan akan tercapai 1,2 hingga 1,5 miliar perjalanan wisata domestik, yang turut mendukung pertumbuhan ekonomi dari sektor pariwisata.
Puncak acara Ite Begawe Fest 2024 di NTB menjadi momen penting untuk mempromosikan produk unggulan lokal, yang sebagian telah diekspor ke berbagai negara. Gubernur Nusa Tenggara Barat, Hassanudin, mengungkapkan bahwa IKM di NTB tidak hanya mendukung ekonomi lokal, tetapi juga berkompetisi di pasar nasional dan internasional. Pemerintah berharap kegiatan ini membuka peluang baru bagi pengembangan industri kreatif dan manufaktur di daerah, sekaligus meningkatkan daya saing produk lokal.
Baca juga: PT Nestle Gandeng Generasi Muda Melalui Factory Tour
Dengan dukungan penuh pemerintah, Gernas BBI dan BBWI 2024 diharapkan dapat memperluas pasar untuk produk-produk IKM, memperkuat kemitraan antara industri, pemerintah, dan masyarakat, serta meningkatkan kualitas dan daya saing produk Indonesia di pasar global.