Tangerang, 10 Desember 2024 – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) mencatat pencapaian luar biasa dengan menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp175,66 triliun kepada 3,7 juta debitur Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di seluruh Indonesia hingga akhir November 2024. Capaian ini menjadi bukti komitmen BRI dalam mendukung pemberdayaan ekonomi kerakyatan dan pertumbuhan ekonomi nasional, sejalan dengan visi perusahaan, Asta Cita.
Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari, menegaskan bahwa program KUR tidak hanya sekadar memberikan pembiayaan, tetapi juga berfokus pada pemberdayaan UMKM agar mampu berkembang lebih mandiri dan berkelanjutan.
Baca juga: Kolaborasi Lintas Sektor, Solusi Jitu UMKM Kompetitif di ABM 2024
“Melalui KUR, kami tidak hanya menyediakan pembiayaan, tetapi juga memberdayakan UMKM agar mampu tumbuh lebih berkelanjutan,” ujar Supari dalam keterangan tertulis, Senin (9/12).
Sektor Pertanian Dominasi Penyaluran KUR
BRI mencatatkan sektor pertanian sebagai penerima terbesar program KUR, dengan total pembiayaan sebesar Rp69,60 triliun atau 39,62% dari total penyaluran. Langkah ini mendukung sektor-sektor produktif yang memiliki dampak besar terhadap perekonomian nasional.
Guna memperkuat dampak positif program ini, Supari mengusulkan pembagian skema penyaluran KUR menjadi dua kategori pada tahun mendatang, yaitu inklusivitas untuk merangkul lebih banyak UMKM dan graduasi untuk meningkatkan kapasitas usaha ke level lebih tinggi.
“KUR harus mulai berbeda skemanya. Menurut saya ada dua skema, yakni dalam rangka inklusi dan dalam rangka menyiapkan graduasi atau pregraduasi,” tambahnya.
Dampak Nyata KUR Bagi UMKM
Hasil penelitian bersama BRI dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menunjukkan dampak signifikan dari KUR. Pendapatan debitur rata-rata meningkat sebesar 32%-50%, dengan keuntungan usaha naik sekitar 34%-38%. UMKM penerima KUR juga cenderung memiliki tenaga kerja 28% lebih banyak dibandingkan yang tidak menerima pembiayaan.
Baca juga: Pemerintah Teluk Bintuni Beri Bantuan Modal Usaha Rp 4 Juta per UMKM
Namun, tantangan seperti biaya teknis dan pengeluaran tambahan menjadi perhatian BRI. Untuk mengatasinya, program pelatihan keterampilan teknis terus ditingkatkan sebagai bagian dari pemberdayaan UMKM.
Dengan capaian ini, BRI membuktikan perannya sebagai mitra strategis dalam mendorong keberlanjutan UMKM di Indonesia. Langkah ini sekaligus menunjukkan keseriusan BRI dalam mewujudkan Asta Cita untuk membangun ekonomi kerakyatan yang tangguh, inklusif, dan berdaya saing.