Tangerang, 25 November 2024 – PT Pertamina (Persero) terus menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebagai tulang punggung perekonomian nasional. Salah satu kisah sukses yang menjadi bukti nyata adalah Rumah Batik Jinggar, UMKM asal Yogyakarta yang kini telah menembus pasar internasional berkat dukungan Pertamina.
Didirikan oleh Vitalia Pamoengkas pada 2010, Rumah Batik Jinggar memproduksi batik tulis dan kombinasi tulis yang khas. Dengan pendekatan inovatif, UMKM ini berhasil membedakan dirinya dari produsen batik lainnya dengan mengintegrasikan teknologi dalam proses produksi.
Baca juga: Inilah Marketplace Pilihan UMKM, Siapa yang Teratas?
Vitalia menjelaskan bahwa Rumah Batik Jinggar menggunakan sistem desain berbasis komputer untuk memenuhi pesanan dalam jumlah besar. “Kami berkolaborasi dengan mesin batik klowong yang mempercepat proses produksi. Ini sangat membantu dalam memenuhi pesanan besar,” ujarnya dalam siaran pers, Minggu (24/11/2024).
Tak hanya itu, ia juga memanfaatkan teknologi ramah lingkungan berupa pengering batik tenaga surya. Inovasi ini memungkinkan pengeringan batik tetap optimal meskipun di musim hujan. “Kami lebih hemat biaya dan tenaga. Dengan teknologi ini, kendala cuaca tidak lagi menjadi masalah,” tambahnya.
Sebagai mitra binaan Pertamina sejak 2015, Rumah Batik Jinggar telah memasarkan produknya hingga ke Malaysia, Singapura, Dubai, dan Arab Saudi. Keikutsertaan dalam berbagai pameran bergengsi seperti Inacraft dan Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) juga membuka peluang kerja sama dengan pembeli internasional.
“Saat JMFW, kami mendapatkan pembeli dari Singapura dan menjalin kerja sama untuk memasarkan produk kami di sana,” ungkap Vitalia.
Untuk menghadapi tantangan di masa depan, Rumah Batik Jinggar mengikuti program Pertamina UMK Academy 2024. Program ini bertujuan memperkuat daya saing UMKM melalui pelatihan, pendampingan, sertifikasi usaha, dan pemetaan kelas 4 Go (Go Modern, Go Digital, Go Online, dan Go Global).
Baca juga: Toyota Sediakan 50 Mobil Bioetanol untuk Uji Coba
Muhammad Jupaka Syahputra, Coach dari Markplus Institute, menyoroti pentingnya memperluas pasar online bagi UMKM. “Sebagian besar UMKM kuat di pasar offline, tetapi masih kesulitan mengembangkan penjualan online. Hal ini menjadi fokus utama dalam pelatihan,” jelasnya.
Komitmen Pertamina dalam mendorong UMKM untuk naik kelas tak hanya memberikan manfaat bagi pelaku usaha, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang lebih inklusif dan berkelanjutan.