Kredit UMKM Lesu, Bank dan Pemerintah Ambil Langkah Ini

Tangerang, 25 November 2024 – Penyaluran kredit perbankan kepada segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) kembali menunjukkan perlambatan pada Oktober 2024. Berdasarkan laporan Analisis Uang Beredar yang dirilis oleh Bank Indonesia (BI), pertumbuhan kredit UMKM tercatat sebesar 4,6% secara tahunan (YoY) hingga mencapai Rp1.399,3 triliun. Angka ini melambat dibandingkan pertumbuhan 5,0% YoY yang dicapai pada September 2024.

Pada skala usaha mikro, pertumbuhan kredit mencapai 4,4% YoY atau senilai Rp637,5 triliun, turun dibandingkan September 2024 yang mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,1% YoY. Sebaliknya, skala usaha kecil mengalami kenaikan pertumbuhan kredit dari 6,6% YoY pada September menjadi 7,2% YoY pada Oktober, dengan total nilai kredit mencapai Rp456 triliun.

Baca juga: Kontroversi Retribusi Kantin Sekolah: Siapa yang Diuntungkan?

Namun, segmen usaha menengah justru mencatatkan penurunan pertumbuhan signifikan ke level 1,4% YoY, dibandingkan 2,4% YoY pada bulan sebelumnya. Nilai kredit untuk segmen ini mencapai Rp308,8 triliun.

Pertumbuhan kredit UMKM pada Oktober 2024 didorong oleh kredit investasi yang meningkat sebesar 12,1% YoY. Sebaliknya, kredit modal kerja hanya tumbuh sebesar 2% YoY, mencerminkan perlambatan dalam aktivitas usaha pelaku UMKM.

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan bahwa per September 2024, total penyaluran kredit UMKM tumbuh 5,04% YoY menjadi Rp1.495,94 triliun, masih lebih rendah dibandingkan pertumbuhan 8,34% YoY pada September 2023. Rasio kredit bermasalah (NPL) juga meningkat dari 3,88% menjadi 4% pada periode yang sama.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menyebut perlambatan ini dipengaruhi oleh kondisi makroekonomi global dan domestik. “Meskipun tantangan masih ada, kami tetap optimis dengan langkah-langkah seperti perluasan inklusi keuangan dan pelaksanaan program Kredit Usaha Rakyat (KUR),” ujarnya.

Baca juga: Lala, Lulusan UGM yang Berani Berbeda dan Sukses dengan Bisnis Es

Dian menambahkan bahwa Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dan bank lainnya tetap berkomitmen mendukung UMKM melalui program inklusi keuangan seperti jaringan Laku Pandai. Program KUR juga terus diperkuat sebagai upaya memberikan insentif kepada pelaku UMKM.

Meski demikian, dinamika global dan daya beli masyarakat tetap menjadi tantangan besar dalam mendorong pertumbuhan kredit UMKM secara berkesinambungan. Dengan fokus pada solusi yang inovatif dan kebijakan pro-UMKM, sektor ini diharapkan mampu memberikan kontribusi lebih besar terhadap perekonomian nasional.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img