IKM Batik Terpilih Produksi Seragam Haji 2024

Tangerang, 20 November 2024 – Pemerintah Indonesia terus berupaya mendukung pengembangan industri batik, terutama dalam memperkuat rantai pasok dan membuka peluang pasar domestik yang lebih luas. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkomitmen mengembangkan industri batik melalui berbagai kebijakan, termasuk pemberdayaan industri kecil dan menengah (IKM) batik. Langkah ini juga didukung oleh kerjasama dengan seluruh pemangku kepentingan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan daya saing produk Seragam Haji batik di pasar dalam negeri.

Dalam Pameran Industri Batik Nusantara (IBN) 2024 yang berlangsung di Plasa Industri Kementerian Perindustrian pada 19-22 November, Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKMA), Reni Yanita, mewakili Menteri Perindustrian, mengungkapkan pentingnya keberpihakan pada industri dalam negeri, khususnya IKM batik. “Kami berkomitmen untuk memprioritaskan belanja pemerintah untuk produk-produk IKM batik sebagai bagian dari upaya penguatan industri dalam negeri,” ujarnya saat membuka pameran tersebut.

Baca juga: Dekarbonisasi Indonesia Menuju Industri Hijau

Salah satu kebijakan strategis yang digalakkan oleh Kemenperin adalah dukungan terhadap pengembangan pasar seragam Batik Haji. Kemenperin memberikan apresiasi kepada Kementerian Agama yang mengeluarkan Surat Keputusan Menteri Agama 1083 Tahun 2023, yang memungkinkan 81 IKM batik untuk memproduksi seragam Batik Jemaah Haji. Ini menjadi peluang penting bagi IKM batik untuk meningkatkan kapasitas produksi dan memperluas pasar.

Proses seleksi untuk menjadi produsen seragam Batik Jemaah Haji tidaklah mudah. IKM yang terpilih harus memenuhi berbagai persyaratan, termasuk memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) yang sesuai dengan klasifikasi industri batik, sertifikasi Batikmark, serta sertifikasi halal. Namun, dari 81 IKM yang mendapatkan izin, hanya 12 yang memperoleh order untuk memproduksi seragam haji melalui proses tender.

Untuk mendukung IKM batik dalam meraih peluang pasar, Kemenperin juga menyelenggarakan berbagai kegiatan, seperti fasilitasi sertifikasi Batikmark dan business matching antara IKM batik dengan mitra distribusi serta pemasok bahan baku. Pameran IBN 2024 menghadirkan sekitar 50 IKM batik dan diharapkan menjadi wadah bagi IKM batik untuk memperluas jaringan dan meningkatkan akses pasar.

Meskipun kinerja ekspor batik mengalami penurunan dalam dua tahun terakhir, dengan kontraksi sekitar 30% pada 2023, pemerintah tetap optimistis bahwa industri batik memiliki potensi besar di pasar domestik. Tren penggunaan batik yang semakin meningkat, terutama di kalangan generasi muda, menjadi harapan besar untuk kebangkitan industri batik dalam negeri.

Baca juga: Kolaborasi Pendidikan dan Pemerintah Tingkatkan Ekspor

Selain itu, Kemenperin juga mengembangkan program sertifikasi halal untuk produk batik, yang penting bagi konsumen yang menginginkan produk dengan jaminan kehalalan. Semua langkah ini bertujuan untuk melestarikan budaya batik sekaligus meningkatkan daya saing industri batik di pasar global dan domestik.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img