Tangerang, 16 November 2024 – Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri menekankan bahwa kewirausahaan memainkan peran penting dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Menurut Roro, kewirausahaan merupakan salah satu kunci utama dalam mendukung visi pemerintah yang dijalankan pada 2025-2029 di bawah kepemimpinan Presiden RI Prabowo Subianto, yaitu “Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045”. Pernyataan tersebut disampaikan Roro pada acara Pendidikan dan Pelatihan Tingkat Daerah (Diklatda) 2024 Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Jakarta Raya (HIPMI Jaya) yang digelar di The Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place, Kamis (14/11).
Tema Diklatda tahun ini adalah “Transformasi Pengusaha Muda Jakarta: Sebagai Katalisator Jakarta Kota Global Maju, Merata, dan Berkelanjutan”. Dalam sambutannya, Roro menekankan pentingnya pengusaha muda untuk memanfaatkan peluang yang ada demi berkembang dan berkontribusi pada kemajuan ekonomi Indonesia.
Baca juga: Peran UMKM dalam Pameran SIAL Interfood Ke 25
“Visi pemerintah untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 salah satunya adalah mendorong kewirausahaan. Oleh karena itu, para pelaku usaha, terutama anggota HIPMI Jaya, harus bisa memanfaatkan peluang untuk berkembang,” ujar Roro.
Indonesia memiliki berbagai peluang perdagangan, di antaranya potensi berbagai mineral kritis, pasar domestik yang besar, serta stabilitas politik dan ekonomi. Selain itu, Indonesia juga diuntungkan dengan bonus demografi dan potensi besar dari generasi muda. Pemerintah pun sangat responsif terhadap tantangan perdagangan global yang muncul, seperti perubahan iklim, disrupsi ekonomi digital, dan gejolak harga pangan dan energi.
Wamendag Roro juga mencatatkan pencapaian Indonesia dalam beberapa indeks daya saing global. Indonesia berada pada peringkat 18 dalam Indeks Perdagangan Berkelanjutan (Sustainable Trade Index/STI), peringkat 27 dalam Peringkat Daya Saing Dunia (World Competitiveness Ranking/WCR), dan posisi 45 dalam Peringkat Daya Saing Digital Dunia (World Digital Competitiveness Ranking/WDCR). Capaian ini menjadi bukti bahwa Indonesia semakin kompetitif di pasar global.
Menjelang akhir 2024, pemerintah berharap proyeksi ekonomi Indonesia akan semakin baik. Beberapa lembaga dunia memprediksi ekonomi global tumbuh pada kisaran 2,7–3,3 persen pada 2025, sementara ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh lebih tinggi, yakni 5,1–5,2 persen.
Dalam upaya mendukung pertumbuhan ekonomi, Kementerian Perdagangan mencanangkan tiga program prioritas, yaitu pengamanan pasar dalam negeri, perluasan pasar ekspor, dan peningkatan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui program “BISA Ekspor”. Selain itu, pemerintah juga fokus pada hilirisasi industri untuk meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global.
Berdasarkan data terbaru, ekonomi Indonesia tumbuh positif 4,95 persen (YoY) pada triwulan III-2024, lebih tinggi dibandingkan negara-negara maju lainnya dalam G20. Indonesia juga mencatatkan surplus neraca perdagangan selama 53 bulan berturut-turut sejak Mei 2020, dengan surplus mencapai USD 21,98 miliar pada Januari-September 2024. Ekspor nonmigas juga tumbuh positif 0,39 persen pada periode yang sama.
Baca juga: Indonesia dan Singapura Sepakati Kerja Sama Digital UMKM
Dengan fondasi yang kuat ini, Indonesia diharapkan dapat mencapai tujuannya untuk menjadi negara maju pada 2045, sekaligus meraih cita-cita Indonesia Emas.