Tangerang, 16 November 2024 – Indonesia kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung reformasi Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) untuk menciptakan perdagangan global yang inklusif dan berkelanjutan. Pernyataan ini disampaikan dalam Pertemuan Menteri Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC Ministerial Meeting/AMM) ke-35 di Lima, Peru, pada Kamis (14/11).
Menteri Perdagangan Budi Santoso menekankan pentingnya dialog terbuka untuk reformasi WTO yang bertujuan menjaga relevansi sistem perdagangan multilateral. “WTO adalah pilar utama sistem perdagangan multilateral. Reformasi diperlukan untuk menciptakan pertumbuhan inklusif, terhubung, dan berkelanjutan, sekaligus memperkuat stabilitas rantai nilai global,” ujar Mendag Budi.
Baca juga: SME Market 2024 Bandung Ajang UMK Lokal Berkembang
Dalam kesempatan tersebut, Indonesia juga menyoroti perlunya mempercepat pembahasan terkait sistem penyelesaian sengketa WTO. Mendag Budi menegaskan bahwa pemulihan sistem penyelesaian sengketa dua tingkat melalui penunjukan anggota Badan Banding adalah prioritas untuk membangun kepercayaan dan kredibilitas WTO.
Selain itu, Indonesia mendorong akses pasar yang adil bagi produk pertanian dari negara berkembang serta pemberdayaan usaha kecil dan menengah (UKM). “WTO harus mendukung pemberdayaan UKM melalui bantuan teknis, peningkatan kapasitas, dan pengurangan hambatan non-tarif, sehingga tercipta pasar global yang inklusif,” tambah Mendag Budi.
Terkait Kawasan Perdagangan Bebas Asia-Pasifik (FTAAP), Indonesia memandang inisiatif ini sebagai langkah strategis menuju integrasi kawasan Asia-Pasifik sesuai Visi APEC Putrajaya 2040. Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional, Djatmiko Bris Witjaksono, menekankan pentingnya kerja sama, fleksibilitas, dan peningkatan kapasitas untuk mendukung keberhasilan FTAAP.
Indonesia juga menekankan perlunya kebijakan perdagangan yang tidak diskriminatif terkait lingkungan hidup. “Kebijakan lingkungan harus memastikan perlindungan tanpa menciptakan hambatan perdagangan, khususnya bagi negara berkembang,” ujar Djatmiko.
Pada AMM ke-35 ini, Indonesia mengusung agenda strategis seperti inovasi untuk transisi ekonomi global, pengurangan limbah pangan, dan transisi energi berkelanjutan. Mendag Budi juga menggelar pertemuan bilateral dengan Jepang, Singapura, Kanada, Korea Selatan, dan Hong Kong untuk memperkuat hubungan perdagangan.
Baca juga: BRIN Ciptakan Solusi Pengelolaan Sampah Makanan Ramah Lingkungan
Komitmen Indonesia dalam mendukung reformasi WTO dan implementasi FTAAP menegaskan tekadnya untuk memajukan perdagangan yang adil, inklusif, dan berkelanjutan demi masa depan Asia-Pasifik yang lebih sejahtera.