Tangerang, 14 November 2024 – Pelabuhan non-peti kemas memiliki peran strategis dalam rantai logistik Indonesia, khususnya dalam mendukung kelancaran distribusi barang di berbagai wilayah. Salah satu pelabuhan terbesar, Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta Utara, telah melakukan terobosan digital melalui sistem Pelindo Terminal Operating System (PTOS), yang menyediakan transparansi dan pembaruan real-time terkait pergerakan kargo. Implementasi PTOS ini membantu mengurangi ketidakpastian bagi pelanggan dan mempercepat proses operasional, sehingga meningkatkan efisiensi secara keseluruhan.
Selain transformasi digital, PT Indonesia Kendaraan Terminal (IPCC) yang juga berlokasi di Tanjung Priok, sedang mengembangkan kapasitas penyimpanan kendaraan dengan membangun fasilitas parkir baru. Penambahan ini diharapkan mampu meningkatkan total kapasitas penyimpanan hingga 860.000 unit per tahun. Dengan meningkatnya permintaan penanganan kendaraan untuk kebutuhan domestik maupun ekspor, pengembangan kapasitas ini sangat krusial bagi IPCC dalam memenuhi permintaan pasar yang terus tumbuh.
Baca juga: Digitalisasi Jadi Kunci Koperasi KWSG di Era Ekonomi Modern
Di Lampung, Pelabuhan Tanjung Priok juga memainkan peran penting dalam logistik regional di wilayah Sumatra bagian selatan. Melalui digitalisasi yang telah diterapkan, pelabuhan ini berhasil menangani hingga 4,1 juta metrik ton kargo, yang mencakup kebutuhan impor dan ekspor untuk komoditas penting seperti beras, pupuk, dan ternak. Transformasi digital di pelabuhan ini telah mempercepat proses logistik dan mendukung kelancaran distribusi di wilayah ini.
Baca juga: Peternak Susu Boyolali Gelar Aksi Guyur Susu di Depan Kantor Disnakan
Pelabuhan Ciwan di Banten juga tidak ketinggalan dalam upaya peningkatan infrastruktur. PTP Non-Peti Kemas di Banten sedang mengeksplorasi perbaikan fasilitas dermaga guna memenuhi permintaan kargo yang meningkat. Modernisasi dan peningkatan layanan di pelabuhan ini diharapkan dapat menjadikan Banten sebagai pusat logistik yang lebih kompetitif dan efisien.
Transformasi digital juga memberikan dampak besar di Pelabuhan Belawan, Sumatra, yang telah berhasil mengurangi waktu tunggu (dwelling time) kargo. Percepatan ini merupakan bagian dari langkah strategis untuk meningkatkan efisiensi operasional dan memperkuat rantai logistik nasional. Selain itu, PT ASDP Indonesia Feri meluncurkan layanan baru di Merak, termasuk rute penyeberangan yang lebih cepat, untuk meningkatkan jaringan distribusi dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Langkah-langkah transformasi digital dan ekspansi infrastruktur ini menunjukkan komitmen kuat sektor pelabuhan Indonesia dalam meningkatkan layanan logistik. Dengan adopsi teknologi digital, proses logistik menjadi lebih transparan, cepat, dan terintegrasi, yang pada akhirnya dapat memperkuat daya saing Indonesia dalam pasar internasional serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih luas.