Digitalisasi Jadi Kunci Koperasi KWSG di Era Ekonomi Modern

Tangerang, 14 November 2024 – Permodalan menjadi salah satu tantangan utama dalam mengembangkan usaha koperasi, tak terkecuali bagi Koperasi Konsumen Warga Semen Gresik (KWSG). Sebagai salah satu koperasi besar di Gresik, Jawa Timur, KWSG terus berupaya mengembangkan potensi usahanya untuk kesejahteraan anggota dan kontribusi bagi ekonomi nasional. Melalui bimbingan Dinas Koperasi dan UKM Jawa Timur, KWSG mendapat akses pembiayaan dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM).

Pada tahun 2022, KWSG berhasil memperoleh dana bergulir pertama dari LPDB-KUMKM, yang kemudian dilanjutkan dengan pencairan tahap kedua pada tahun 2024. Menurut Ketua KWSG, Mohammad Agus Arif Fakihudin, pembiayaan dari LPDB-KUMKM membantu koperasi meningkatkan profitabilitas serta perbaikan cashflow dengan margin kompetitif. Hingga akhir 2023, KWSG mencatat total anggota sebanyak 3.883 orang dan mengelola 66 kantor cabang.

Baca juga: Peternak Susu Boyolali Gelar Aksi Guyur Susu di Depan Kantor Disnakan

“Kami mengajukan pembiayaan LPDB-KUMKM untuk mendukung pengembangan core bisnis, seperti penambahan gudang, truk, dan forklift. Dengan margin pembiayaan yang kompetitif, cashflow KWSG mengalami perbaikan signifikan,” jelas Agus. Koperasi juga mengutamakan tata kelola yang baik melalui Standar Operasional Prosedur (SOP), seperti sistem plafond kredit, tata kelola cashflow, serta jaminan asuransi untuk mencegah gagal bayar.

Implementasi Digitalisasi untuk Pelayanan Maksimal

Sejak berdiri pada tahun 1963, KWSG terus berinovasi mengikuti perkembangan teknologi. Saat ini, KWSG telah menerapkan aplikasi digital bagi anggota untuk kemudahan layanan seperti pengecekan saldo simpanan dan pinjaman melalui aplikasi berbasis Android dan iOS. Selain itu, operasional bisnis koperasi didukung oleh program digital seperti SIFINA untuk akuntansi, FUNTASTIC untuk pencatatan transaksi pelanggan, serta VISIT SALES untuk memantau kunjungan sales.

Baca juga: BRI Ungkap Kenaikan NPL, Apa Artinya untuk UMKM?

“Teknologi digital mendukung kami dalam melayani anggota dengan cepat dan efisien. Sistem digital ini dilengkapi dengan keamanan data yang memadai melalui server internal dan cloud security,” tambah Agus. Selain itu, koperasi ini juga mendapat dukungan dari Kementerian Koperasi dan UKM serta pemerintah daerah melalui berbagai program pelatihan dan pembinaan.

Harapan untuk Masa Depan

Agus mengungkapkan, dengan dukungan LPDB-KUMKM, KWSG berharap dapat menjadi koperasi progresif yang memberi nilai tambah bagi anggotanya. KWSG juga akan terus mengembangkan digitalisasi dalam bisnis untuk meningkatkan produktivitas dan akuntabilitas. “Kami berkomitmen mengembangkan SDM profesional, serta berorientasi pada perbaikan berkelanjutan,” kata Agus.

Direktur Utama LPDB-KUMKM, Supomo, menambahkan bahwa digitalisasi juga diterapkan di lembaganya, termasuk dalam proses bisnis, absensi pegawai, dan pelaporan kinerja. “Inovasi digital ini bukan hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga akuntabilitas, yang pada akhirnya memperkuat struktur ekonomi nasional,” ujar Supomo.

Melalui kerja sama yang terus berkembang antara koperasi dan LPDB-KUMKM, diharapkan koperasi-koperasi di Indonesia, seperti KWSG, dapat semakin berkembang dan berkontribusi bagi perekonomian nasional dengan optimal.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img