Tangerang, 13 November 2024 – PT PLN (Persero) mengungkapkan komitmennya untuk mendukung visi swasembada energi dengan meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan sebesar 75% hingga tahun 2040. Langkah strategis ini sangat selaras dengan upaya pemerintah Indonesia untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
Dalam konferensi COP29, Utusan Khusus Presiden Indonesia, Hashim Djojohadikusumo, menegaskan bahwa Indonesia berkomitmen penuh untuk mengurangi emisi karbon melalui transisi energi. Hashim menyatakan bahwa transisi energi bukan hanya soal mengurangi emisi gas rumah kaca, tetapi juga menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan keberlanjutan lingkungan. Ia mengungkapkan bahwa Indonesia siap meningkatkan bauran energi terbarukan hingga mencapai 75 gigawatt (GW) pada tahun 2040, yang berasal dari pembangkit listrik berbasis hidro, geotermal, bioenergi, surya, dan angin.
Baca lagi: Perjalanan Online dan E-Commerce Dorong Ekonomi Digital Indonesia Tumbuh Pesat
Untuk mencapai target ambisius ini, Indonesia membutuhkan investasi sekitar USD 235 miliar. Salah satu upaya besar yang diperlukan adalah pembangunan jalur transmisi hijau sepanjang 70 ribu kilometer yang menghubungkan wilayah-wilayah Indonesia dari barat hingga timur. Hashim menekankan pentingnya kolaborasi internasional dalam menghadapi perubahan iklim dan mewujudkan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
Komitmen PLN untuk Energi Terbarukan
Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN, menjelaskan bahwa PLN mendukung sepenuhnya target pemerintah dalam mencapai swasembada energi yang berkelanjutan. PLN telah menyiapkan peta jalan yang jelas dan konkret untuk mencapai target tersebut. Hingga tahun 2040, PLN berencana menambah 100 GW kapasitas pembangkit listrik, dengan 75% atau sekitar 75 GW di antaranya berasal dari energi terbarukan.
Baca lagi: Digitalisasi Bisnis UMKM: MR.DIY dan CIMB Niaga Ajak UMKM Go Digital
Darmawan menambahkan, pembangkit-pembangkit berbasis energi terbarukan akan mencakup 25 GW dari tenaga air, 27 GW dari tenaga surya, 15 GW dari tenaga angin, 6 GW dari panas bumi, dan 1 GW dari bioenergi. Selain itu, PLN juga akan membangun jalur transmisi hijau sepanjang 70 ribu kilometer untuk mendistribusikan energi terbarukan dari daerah-daerah yang terisolasi ke pusat-pusat permintaan.
Pengembangan Infrastruktur dan Smart Grid
Untuk mendukung peningkatan kapasitas energi terbarukan, PLN juga akan mengembangkan sistem smart grid. Dengan adanya smart grid, PLN dapat mengatasi masalah intermitensi pada pembangkit energi terbarukan, memastikan stabilitas pasokan energi, dan memaksimalkan pemanfaatan energi bersih. Tanpa teknologi ini, PLN hanya bisa menambah kapasitas hingga 5 GW, namun dengan adanya smart grid, kapasitas tersebut dapat meningkat hingga 42 GW, terutama dari sumber energi terbarukan seperti angin dan surya.
Darmawan menekankan pentingnya kolaborasi antara investor domestik, regional, dan internasional untuk mewujudkan transisi energi ini. PLN siap bekerja sama dengan berbagai pihak guna memastikan keberlanjutan dan kesuksesan strategi ini demi swasembada energi yang ramah lingkungan di Indonesia.
Dengan langkah-langkah ini, PLN dan pemerintah Indonesia berharap dapat mencapai target besar dalam mengurangi emisi karbon, mempercepat pertumbuhan ekonomi, dan menciptakan energi yang bersih, hijau, dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia.