Tangerang, 08 November 2024 – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berkomitmen mencetak tenaga kerja industri yang kompeten dan siap kerja di seluruh wilayah Indonesia melalui program pendidikan vokasi. Program strategis ini dilaksanakan melalui unit-unit pendidikan vokasi Kemenperin, yang mencakup Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Politeknik, dan Akademi Komunitas (Akom).
“Untuk memenuhi kebutuhan industri akan tenaga kerja yang kompeten, Kemenperin mengembangkan pendidikan vokasi industri di politeknik dan SMK binaannya. Ini termasuk dalam program prioritas Kemenperin,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (7/11).
Baca juga: Menuju Ekonomi 8%, Pemerintah Pacu Industri Pakai Energi Bersih
Di Pulau Sumatera, Kemenperin mengelola sejumlah unit pendidikan vokasi, seperti SMK-SMTI Bandar Lampung, SMK-SMTI Padang, SMK-SMTI Banda Aceh, SMK-SMAK Padang, Politeknik ATI Padang, dan Politeknik Teknologi Kimia Industri (PTKI) Medan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Februari 2024, jumlah angkatan kerja di Sumatera mencapai 29,9 juta orang, yang menunjukkan tingginya kebutuhan tenaga kerja terampil di wilayah ini.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Masrokhan, menyatakan bahwa hampir seluruh lulusan dari unit pendidikan vokasi Kemenperin langsung terserap di dunia industri. “Sebanyak 92,33 persen dari 287 lulusan SMK-SMTI Bandar Lampung tahun ini telah bekerja di industri,” ujarnya. Berdiri sejak tahun 1986, SMK-SMTI Bandar Lampung sudah menghasilkan lebih dari 5.000 alumni dari dua program studi, yaitu Kimia Industri dan Analisis Pengujian Laboratorium. SMK ini juga menerapkan sistem pendidikan ganda, dengan siswa yang wajib menjalani praktik kerja industri selama enam bulan.
Di SMK-SMTI Padang dan SMK-SMAK Padang, masing-masing 89,14% dan 76,5% lulusan tahun ini berhasil terserap di dunia kerja atau melanjutkan studi. SMK-SMTI Padang sendiri telah mencetak lebih dari 5.000 lulusan sejak tahun 1966, sedangkan SMK-SMAK Padang memiliki 6.668 alumni yang siap bekerja di bidang industri.
PTKI Medan juga berkontribusi signifikan dengan 87% lulusannya terserap di industri. Dengan tiga program studi, yaitu Teknik Kimia, Teknik Mekanika, dan Agribisnis Kelapa Sawit, PTKI Medan telah menghasilkan lebih dari 8.170 alumni sejak berdiri.
Masrokhan menambahkan bahwa kurikulum yang diterapkan Kemenperin selalu link and match dengan kebutuhan industri. “Kerja sama antara pemerintah, pelaku usaha, asosiasi, dan lembaga pendidikan sangat diperlukan untuk mencetak tenaga kerja yang berkompeten,” jelasnya. Menghadapi kemajuan teknologi, Kemenperin juga mendorong akselerasi transformasi industri 4.0 melalui kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan teknologi terbaru.
Baca juga: Delta Electronics dan PLN Jalin Kerja Sama Energi Terbarukan
Langkah ini diharapkan dapat mencetak tenaga kerja yang mampu beradaptasi dan bersaing di era industri modern, serta memberikan kontribusi nyata dalam mendukung pertumbuhan industri di Indonesia.