getimedia.id – Jakarta, Daya Saing UMKM Sulawesi Tenggara di Tengah Pandemi, Di tengah kemajuan teknologi dan kondisi pandemi yang masih mengintai seluruh daerah, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Sulawesi Tenggara (Sultra) terus berbenah. Bahkan kali ini, instansi yang dinakhodai Boy Ihwansya itu terus melakukan langkah demi meningkatkan kemampuan para pelaku usaha sebagai upaya meningkatkan daya saing.
Baca Juga : Pesta Inovasi Sembada 2023 Mendorong Pertumbuhan UMKM Indonesia
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM, Boy Ihwansya mengatakan tentunya beragam langkah telah dilakukan pemerintah Provinsi Sultra sesuai araham Gubernur Sultra, Ali Mazi, dan Wakilnya Lukman Abunawas demi terus menumbuh kembangkan para pelaku usaha di Sultra di tengah pandemi Covid-19.
“Selain adanya stimulus bantuan anggaran kepada mereka, kami juga rutin melakukan pelatihan guna peningkatan kapasitas para UMKM di Sultra,” kata Boy, Jumat (10/12).
Daya Saing UMKM Sulawesi Tenggara di Tengah Pandemi, Dia menjelaskan, bahkan di bulan lalu (November) pihaknya juga baru melaksanakan pelatihan terkait peningkatan pemahaman dan pengetahuan perkoperasian serta kapasitas dan kompetensi SDM Koperasi.
“Pelatihan ini kita lakukan demi menguatkan pelaku koperasi baik dari sisi manajerial dan lain sebagainya. Apalagi saat ini kota Pemprov sedang mendorong optimalisasi perputaran perekonomian pasca pandemi Covid-19,” ucapnya.
Meskipun dalam pelatihan itu banyak keluhan dari para pelaku usaha tentang mekanisme dalam laporan keuangan serta tentang masalah penguatan modal koperasi dan UMKM.
“Tentunya untuk penguatan modal itu menjadi tantangan besar. Apalagi para pelaku usaha kita ini sudah mulai kreatif ingin mengembangkan beragam usahanya namun terkendala dalam permodalan,” jelasnya.
Tapi Pemerintah tentu tak tinggal diam. Beragam stimulus telah dilakukan demi menggeliatkan kembali para pelaku Koperasi dan UMKM di Bumi Anoa.
“Selain itu kita juga sudah memiliki pendamping kredit usaha rakyat (KUR). Para pendamping KUR ini tentu bisa memfasilitasi. Itu yang saat ini kita dorong. Tapi masih di skala Kota Kendari dulu. Tapi ke depan, InsyaAllah bakal menyasar seluruh kabupaten dan kota,” bebernya.
Dia menambahkan dalam permodalan para pendamping KUR yang akan memfasilitasi para pelaku UMKM ke bank-bank yang ditunjuk oleh kementerian. “Para pendamping KUR ini sudah melakukan tugasnya kurang lebih empat bulan dengan hasil yang efektif. Kita berharap bisa terus seperti ini bahkan kalau bisa lebih baik lagi setiap tahunnya,” tutupnya.
Pandemi Covid-19 yang belum usai menjadi perhatian serius bagi pelaku usaha di Sulawesi Tenggara. Namun, berkat inisiatif dari Dinas Koperasi dan UMKM, upaya-upaya terus dilakukan untuk menjaga dan meningkatkan daya saing sektor UMKM di wilayah tersebut.
Salah satu langkah yang diambil adalah memberikan stimulus bantuan anggaran kepada para pelaku usaha. Bantuan ini diharapkan dapat membantu mereka bertahan dan berkembang di tengah tantangan ekonomi yang diakibatkan oleh pandemi.
Tidak hanya itu, Dinas Koperasi dan UMKM Sultra juga aktif dalam memberikan pelatihan kepada para pelaku UMKM. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas mereka dalam mengelola usaha, terutama dari segi manajerial. Meningkatnya kemampuan manajerial diharapkan dapat membantu UMKM dalam menghadapi perubahan dan persaingan yang semakin ketat.
Salah satu pelatihan terbaru yang dilakukan adalah terkait dengan pemahaman tentang perkoperasian. Hal ini penting karena koperasi memiliki peran yang besar dalam ekonomi Sulawesi Tenggara. Selain itu, pelatihan juga difokuskan pada peningkatan kapasitas dan kompetensi SDM (Sumber Daya Manusia) Koperasi.
Meskipun pelatihan ini merupakan langkah positif, beberapa pelaku usaha menghadapi tantangan terkait dengan mekanisme pelaporan keuangan dan penguatan modal koperasi dan UMKM. Masalah modal menjadi perhatian serius, karena banyak pelaku usaha yang ingin mengembangkan usahanya namun terkendala oleh masalah permodalan.
Pemerintah Provinsi Sultra tidak tinggal diam menghadapi tantangan ini. Mereka telah mengimplementasikan pendamping kredit usaha rakyat (KUR) yang bertugas memfasilitasi pelaku UMKM. Meskipun program ini masih dalam skala Kota Kendari, rencananya akan diperluas ke seluruh kabupaten dan kota di Sultra.
Para pendamping KUR akan membantu pelaku UMKM dalam mengakses pinjaman usaha dari bank-bank yang telah ditunjuk oleh kementerian. Program ini telah berjalan selama empat bulan dengan hasil yang efektif, memberikan harapan bahwa UMKM di Sulawesi Tenggara akan terus berkembang dan bersaing lebih baik di masa depan.
Dalam konteks ekonomi pasca-pandemi, upaya-upaya seperti ini menjadi sangat penting. Dengan dukungan dari pemerintah dan inisiatif dari Dinas Koperasi dan UMKM Sultra, UMKM di wilayah ini dapat bertahan dan bahkan tumbuh lebih kuat meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan yang belum sepenuhnya teratasi. Semoga upaya ini terus berlanjut dan memberikan manfaat yang nyata bagi para pelaku usaha di Sulawesi Tenggara.
Sumber: biroekonomi.sultraprov.go.id