Tangerang, 08 Oktober 2025 – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memperkuat kualitas sumber daya aparatur melalui kegiatan Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas (PKTBT) bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Program ini menjadi bagian penting dari Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS, yang bertujuan membentuk ASN yang profesional, berintegritas, dan siap berkontribusi nyata dalam pembangunan sektor industri nasional.
Program PKTBT ini dimulai dengan Ministerial Lecture oleh Menteri Perindustrian pada 26 Agustus 2025 dan dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan dalam empat batch hingga Oktober 2025. Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi peserta untuk menyamakan persepsi mengenai arah kebijakan industri nasional serta memperkuat peran ASN dalam mendukung implementasinya.
Baca juga: Minat Pendidikan Vokasi Kemenperin Naik 21 Persen Tahun 2025
Sekretaris Jenderal Kemenperin, Eko S.A. Cahyanto, dalam kuliah umum yang digelar di Jakarta (7/10), menegaskan bahwa keberhasilan strategi pembangunan industri nasional sangat bergantung pada kualitas aparatur.
“Keberhasilan kebijakan dan strategi pembangunan industri nasional ke depannya tidak lepas dari peran CPNS sebagai motor penggerak dan eksekutor kebijakan yang akan mewujudkan tujuan organisasi serta cita-cita bangsa melalui strategi industrialisasi,” ujarnya.
PKTBT disusun untuk meningkatkan kompetensi teknis administratif dan substantif para CPNS agar siap bekerja di unit masing-masing. Materi pelatihan mencakup pemahaman jabatan, dasar hukum, indikator kinerja, serta fungsi strategis organisasi. Selain itu, peserta juga belajar manajemen jabatan, pengembangan karier, serta koordinasi antar unit kerja.
Pembelajaran dilakukan secara terpadu melalui kelas tatap muka dan kegiatan lapangan, dengan pendampingan dari mentor di unit pembina jabatan. Program ini juga dilengkapi dengan pembelajaran mandiri melalui aplikasi e-kompetensi yang berisi materi seperti Organisasi dan Tata Kerja Kemenperin, Undang-Undang Perindustrian, Kehumasan dan Pelayanan Publik, Tata Naskah Dinas, serta Security Awareness.
Evaluasi dilakukan secara menyeluruh, mencakup aspek akademik, perilaku, dan aktualisasi nilai ASN. Melalui pendekatan ini, CPNS diharapkan mampu menginternalisasi nilai-nilai integritas, kedisiplinan, profesionalitas, dan semangat pelayanan publik.
Dalam arah kebijakan jangka panjang, Eko menegaskan bahwa sektor industri merupakan enabler utama dalam mewujudkan visi Indonesia 2045.
“Strategi industrialisasi diarahkan untuk menjawab enam sasaran utama ASTA CITA, di antaranya membangun kemandirian industri nasional, menciptakan lapangan kerja berkualitas, serta menjadikan sektor industri sebagai pendorong pembangunan manusia,” jelasnya.
Peserta dari Biro Humas, Prima Haikal Hakim, menilai kegiatan ini sangat bermanfaat.
“Dari PKTBT, saya lebih memahami teknis pelaksanaan tugas dan cara mengembangkan diri melalui pelatihan maupun karier. Programnya interaktif dan menambah wawasan tanpa terasa membosankan,” ungkapnya.
Peserta lainnya, Hashifa Nadillah, menambahkan bahwa kegiatan ini menumbuhkan rasa tanggung jawab dan profesionalitas.
“Bimbingan dari mentor yang komunikatif membuat pelatihan ini semakin bermanfaat dan membangun semangat kolaborasi,” ujarnya.
Baca juga: Program Kemenkeu Satu Aceh Dorong UMKM Berorientasi Ekspor Bersama Bea Cukai Aceh
Melalui kegiatan PKTBT, Kemenperin berharap para CPNS dapat menjadi ASN profesional, berintegritas, dan adaptif terhadap transformasi industri nasional.
“Pembekalan ini menjadi bekal awal bagi rekan-rekan CPNS dalam mewujudkan Indonesia sebagai Negara Industri Tangguh,” pungkas Eko S.A. Cahyanto.