Tangerang, 29 September 2025 – Perkembangan teknologi membuat dunia bergerak semakin cepat. Informasi datang dalam hitungan detik, sementara tren bisnis dan sosial berubah dari hari ke hari. Dalam konteks ini, literasi digital menjadi keterampilan penting agar masyarakat mampu beradaptasi dan bertahan.
Menurut data We Are Social 2024, pengguna internet di Indonesia mencapai 213 juta jiwa, dengan 167 juta di antaranya aktif di media sosial. Besarnya angka ini menunjukkan bahwa hampir semua aspek kehidupan kini bersinggungan dengan teknologi digital. Tanpa pemahaman yang memadai, masyarakat berisiko tertinggal dalam persaingan.
Baca juga: Perubahan Interaksi Sosial di Era Digital: Dari Tatap Muka ke Virtual
Apa Itu Literasi Digital?
Literasi digital bukan sekadar kemampuan menggunakan gawai atau media sosial. Lebih dari itu, literasi digital mencakup kemampuan memahami, mengelola, dan memanfaatkan teknologi secara kritis, etis, dan produktif.
UNESCO mendefinisikan literasi digital sebagai kemampuan mengakses, mengevaluasi, dan menciptakan informasi melalui teknologi digital. Artinya, seseorang dengan literasi digital tinggi tidak hanya mampu menerima informasi, tetapi juga menyeleksi kebenaran, menganalisis, dan menghasilkan konten bermanfaat.
Pentingnya Literasi Digital
Pertama, literasi digital meningkatkan produktivitas. Pekerja yang mampu memanfaatkan teknologi akan lebih efisien dalam menyelesaikan tugas. Kedua, literasi digital membuka peluang karier baru. Survei LinkedIn 2023 menyebutkan bahwa keterampilan digital, termasuk pemasaran online dan analisis data, masuk dalam sepuluh besar keahlian paling dicari perusahaan.
Ketiga, literasi digital membantu masyarakat lebih bijak di ruang maya. Di tengah maraknya hoaks dan misinformasi, kemampuan memilah informasi menjadi kunci agar tidak terjebak arus berita palsu.
Di dunia yang serba cepat ini, literasi digital adalah kunci utama untuk bertahan dan berkembang. Literasi digital bukan hanya soal teknologi, melainkan juga tentang bagaimana manusia menggunakan teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup, karier, dan relasi sosialnya. Tanpa keterampilan ini, sulit bagi individu maupun organisasi untuk beradaptasi di era digital yang penuh dinamika.