Mengelola Arus Kas agar UMKM Tetap Bertahan. Arus kas (cash flow) merupakan “urat nadi” keuangan dalam setiap usaha, termasuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Sayangnya, menurut data Kementerian Koperasi dan UKM, sekitar 60% UMKM yang gulung tikar mengalami masalah utama pada manajemen arus kas. Ketidakmampuan mengelola arus kas sering kali menyebabkan usaha kekurangan likuiditas untuk membayar kewajiban jangka pendek, bahkan ketika secara omzet tampak sehat.
Pentingnya Pengelolaan Arus Kas
Bagi UMKM, menjaga kelancaran arus kas bukan hanya soal mencatat pemasukan dan pengeluaran, tetapi memastikan waktu penerimaan dan pembayaran selaras. Misalnya, usaha makanan ringan bisa mencatat penjualan tinggi, tetapi bila pembayaran dari distributor tertunda, usaha tetap kekurangan kas untuk membeli bahan baku.
Penelitian Bank Indonesia menunjukkan bahwa UMKM yang rutin membuat laporan arus kas memiliki peluang bertahan 1,8 kali lebih tinggi dibanding yang tidak. Ini membuktikan pentingnya pengelolaan arus kas sebagai dasar pengambilan keputusan, bukan sekadar laporan administratif.
Langkah-Langkah Mengelola Arus Kas
-
Pisahkan Keuangan Usaha dan Pribadi
Banyak UMKM gagal karena mencampur keuangan pribadi dan usaha. Dengan memisahkan rekening, pelaku usaha dapat memantau perputaran uang secara akurat. -
Buat Proyeksi Arus Kas Bulanan
Proyeksi memungkinkan pelaku UMKM memperkirakan kapan ada kelebihan atau kekurangan kas. Proyeksi sederhana bisa dilakukan menggunakan spreadsheet, dengan mencatat estimasi pemasukan dan pengeluaran. -
Kendalikan Piutang dan Persediaan
Berikan tenggat pembayaran yang jelas kepada pelanggan dan lakukan penagihan secara aktif. Sementara itu, hindari menumpuk stok berlebih yang membuat kas tertahan dalam bentuk barang. -
Bangun Dana Darurat Usaha
Menyisihkan minimal 10% dari laba bersih setiap bulan untuk dana cadangan dapat menjadi penyelamat ketika penjualan turun atau terjadi lonjakan biaya tak terduga. -
Gunakan Aplikasi Akuntansi Digital
Saat ini banyak aplikasi akuntansi berbasis cloud yang terjangkau untuk UMKM. Aplikasi ini membantu memantau arus kas secara real time, bahkan menghasilkan laporan otomatis yang memudahkan pengambilan keputusan.
Peran Literasi Keuangan
Peningkatan literasi keuangan menjadi kunci agar UMKM mampu mengelola arus kas secara berkelanjutan. Program pelatihan yang digelar oleh lembaga keuangan, pemerintah, maupun inkubator bisnis terbukti meningkatkan keterampilan manajemen keuangan pelaku UMKM. Berdasarkan survei OJK tahun 2023, UMKM dengan tingkat literasi keuangan tinggi mencatat pertumbuhan laba rata-rata 14% per tahun, lebih tinggi dibanding UMKM dengan literasi rendah yang hanya 5%.
Menjaga Keberlangsungan Usaha
Dalam persaingan pasar yang ketat, pengelolaan arus kas yang baik menjadi penentu utama keberlangsungan UMKM. Dengan arus kas sehat, UMKM dapat memenuhi kewajiban operasional, memanfaatkan peluang investasi, dan bertahan menghadapi guncangan ekonomi.
Mengelola arus kas bukan sekadar rutinitas akuntansi, melainkan strategi bertahan hidup bagi UMKM. Langkah kecil seperti pencatatan harian, evaluasi bulanan, hingga penggunaan teknologi keuangan digital dapat menjadi fondasi kokoh bagi pertumbuhan usaha di masa depan.