Digitalisasi dan Pendampingan Jadi Kunci UMKM Naik Kelas di Indonesia

Tangerang, 10 September 2025 – Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menegaskan bahwa digitalisasi dan pendampingan intensif merupakan strategi utama untuk mendorong pelaku UMKM naik kelas sekaligus memperkuat perekonomian nasional. Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian UMKM, M. Riza Damanik, mengungkapkan bahwa 99% usaha di Indonesia berasal dari sektor UMKM dengan kontribusi besar terhadap penyerapan tenaga kerja sebesar 97% dan sekitar 60% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Meski jumlah UMKM di Indonesia mencapai 56,15 juta per Desember 2024, sebagian besar masih berada di level usaha mikro. Hal ini menuntut adanya pendampingan agar produktivitas meningkat dan kesejahteraan pelaku usaha semakin baik. Salah satu langkah yang dilakukan pemerintah adalah melalui aplikasi SAPA UMKM, yang menyediakan layanan Nomor Induk Berusaha (NIB), sertifikasi halal gratis, hingga akses pembiayaan.

Baca juga: UMKM Indonesia Catat Transaksi Ekspor Rp149 Triliun Lewat Business Matching

Menurut Riza, kemitraan dengan usaha besar juga menjadi kunci agar UMKM bisa masuk ke rantai pasok bisnis skala besar. “Yang penting adalah transformasi dari usaha informal ke formal agar UMKM bisa berperan lebih besar dalam ekonomi nasional,” jelasnya dalam acara Pesta Rakyat untuk Indonesia 2025 yang diinisiasi oleh PT HM Sampoerna Tbk.

Sampoerna, melalui program keberlanjutan Sampoerna untuk Indonesia, konsisten memberikan pelatihan, pendampingan, serta digitalisasi bagi UMKM. Sejak 2008, Sampoerna telah membina lebih dari 250.000 toko kelontong melalui jaringan Sampoerna Retail Community (SRC). Program ini juga menghadirkan Pojok Lokal sebagai etalase produk UMKM dan membantu toko terkoneksi secara digital lewat aplikasi AYO by SRC.

Selain itu, Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) di Pasuruan menjadi pusat pelatihan terpadu bagi UMKM untuk mengembangkan produksi, pemasaran, hingga masuk ke platform e-commerce. Dari total 1.600 UMKM binaan SETC, sekitar 80% sudah terkoneksi ke ekosistem digital.

Baca juga: Bea Cukai Parepare Fasilitasi Ekspor Bungkil Sawit ke Vietnam

Direktur Sampoerna, Elvira Lianita, menegaskan bahwa kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan akademisi penting untuk memperkuat ekonomi rakyat. “Digitalisasi dan pendampingan adalah kunci agar UMKM bisa naik kelas dan berdaya saing,” ujarnya.

Dengan dukungan pemerintah dan sektor swasta, transformasi digital diharapkan mampu membawa UMKM Indonesia menjadi lebih tangguh dan kompetitif di pasar global.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img