Tangerang, 22 Agustus 2025 – Kementerian Perdagangan Republik Indonesia resmi menghadirkan Paviliun Indonesia di ajang Gamescom 2025, pameran gim terbesar di dunia yang berlangsung di Business Area, Koelnmesse, Köln, Jerman pada 20–22 Agustus 2025. Kehadiran Indonesia dalam ajang internasional ini menjadi langkah strategis untuk memperkenalkan potensi industri gim nasional sekaligus membuka peluang kerja sama global.
Paviliun Indonesia menampilkan sepuluh studio gim terbaik Tanah Air, mulai dari Agate, Digital Happiness, hingga Rizero Studios. Mereka hadir membawa portofolio dan karya kreatif yang mencerminkan kekuatan ekosistem gim nasional, mulai dari gim horor, kasual, fantasi, hingga layanan sistem pembayaran digital dan seni visual 3D.
Baca juga: Pameran Homedec 2025 Tawarkan Inspirasi Desain Rumah Modern
Menteri Perdagangan Budi Santoso menyambut positif partisipasi Indonesia di ajang bergengsi ini. “Kami ingin memastikan industri gim Indonesia tidak hanya dikenal di dalam negeri, tetapi juga diapresiasi di pasar internasional. Kehadiran Paviliun Indonesia di Gamescom 2025 menempatkan Indonesia sebagai mitra strategis dalam memenuhi permintaan pasar global,” ujar Budi.
Senada, Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Berlin, Fajar Wirawan Harijo, menekankan bahwa Gamescom adalah barometer tren industri gim dunia. “Partisipasi konsisten Indonesia di Gamescom mencerminkan dukungan kuat terhadap pelaku industri kreatif agar mampu bersaing di kancah internasional,” jelasnya.
Beberapa karya unggulan yang ditampilkan di Paviliun Indonesia antara lain:
-
Agate: layanan pengembangan gim menyeluruh dan berbagai produk gim.
-
Separuh Interactive: gim horor AGNI.
-
Digital Happiness: seri horor legendaris DreadOut yang kini memasuki seri ketiga.
-
Busy Beaver Studio: gim fantasi Andalas: Realms of Eternal Lights.
-
Gambir Studio: gim kasual Selera Nusantara: Chef Story dan demo KuloNiku.
-
Lapakgaming: sistem pembayaran digital untuk industri gim.
-
Kumagema: gim AutoFarm.
-
Rizero Studios: The Blind Warrior, adaptasi dari kisah Si Buta dari Goa Hantu.
-
SLAB Games: gim kasual lintas platform.
-
GU-Studio: layanan seni visual 2D–3D dan pengembangan gim Echoes Below.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Fajarini Puntodewi, mencatat tingginya minat pengunjung internasional terhadap Paviliun Indonesia. Negara-negara seperti Jerman, Jepang, Amerika Serikat, Inggris, Belanda, Prancis, dan Singapura menunjukkan antusiasme pada produk gim, jasa pengembangan, serta kekayaan intelektual yang ditawarkan.
Paviliun Indonesia dibuka secara resmi oleh Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsyadi, didampingi KBRI Berlin dan pejabat Kemendag. Menurut Direktur Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif, Ari Satria, partisipasi ini membuka peluang kerja sama baru dalam pengembangan gim global.
Baca juga: Akses Modal UMKM Diperluas Lewat Kerja Sama Kementerian Dan Fintek
Nilai industri gim global diproyeksikan mencapai USD 397,21 miliar pada 2029, sementara pasar Jerman sendiri diprediksi tumbuh menjadi USD 6,95 miliar pada 2027. Dari sisi ekspor, kontribusi jasa pengembang gim Indonesia mencapai USD 1,33 miliar pada 2024, dengan tren peningkatan hingga 8,54 persen dalam enam tahun terakhir.
Dengan keikutsertaan di Gamescom 2025, Indonesia tidak hanya memperkenalkan kreativitas lokal ke panggung dunia, tetapi juga membuka peluang investasi, kolaborasi, dan ekspor jasa kreatif yang lebih besar. Kehadiran Paviliun Indonesia diharapkan memperkuat posisi Tanah Air sebagai pemain penting dalam industri gim global.