Tangerang, 21 Agustus 2025 – Pertamina mencetak sejarah baru dalam transisi energi dengan meluncurkan penerbangan perdana Pertamina Sustainable Aviation Fuel (SAF) berbahan baku Used Cooking Oil (UCO) atau minyak jelantah. Penerbangan ini dilakukan bersama maskapai Pelita Air dengan rute Jakarta – Bali dari Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (20/8). Inovasi ini menjadikan Pertamina sebagai pelopor produksi SAF di Indonesia sekaligus yang pertama di Asia Tenggara.
Komisaris Utama Pertamina, Mochamad Iriawan, menegaskan bahwa inovasi ini merupakan bagian dari komitmen Pertamina Group dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Menurutnya, Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah untuk menjadi pemain utama dalam transisi energi dunia.
Baca juga: Pelita Air Terbang Perdana Gunakan Pertamina Sustainable Aviation Fuel
“Peluncuran SAF ini bukan hanya langkah bisnis, tapi bukti nyata kontribusi Pertamina membangun Indonesia dengan langit bersih. Dengan adanya sertifikasi International Sustainability & Carbon Certification (ISCC), kami harap SAF ini tidak hanya digunakan Pelita Air, tapi juga maskapai lain, bahkan bisa diekspor ke luar negeri,” jelas Iriawan.
Sementara itu, Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menyebut keberhasilan SAF ini sebagai tonggak penting bagi masa depan bisnis energi Indonesia. Berdasarkan pengujian, SAF produksi Pertamina terbukti mampu mengurangi emisi karbon hingga 84% dibandingkan avtur konvensional.
“Pertamina telah mencapai milestone sebagai Regional Champion SAF di ASEAN karena menjadi satu-satunya perusahaan yang membangun ekosistem hulu-hilir SAF. Ini adalah produk SAF pertama di Indonesia dan Asia Tenggara,” kata Simon.
Wakil Direktur Utama Pertamina, Oki Muraza, menambahkan bahwa Indonesia memiliki potensi minyak jelantah yang sangat besar untuk mendukung pengembangan SAF. Dengan potensi tersebut, Pertamina menargetkan Indonesia menjadi hub produsen SAF di kawasan ASEAN.
“Kami ingin Pertamina tidak hanya menjadi pemain domestik, tapi juga penyedia utama SAF untuk pasar internasional,” ujar Oki.
Baca juga: Menteri UMKM Tekankan Ekspor Penting Tapi Pasar Domestik Prioritas
Peluncuran SAF ini sejalan dengan misi Pertamina sebagai perusahaan energi nasional yang mendukung target net zero emission 2060. Pertamina terus mendorong program-program berkelanjutan yang mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) serta penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis.
Dengan penerbangan perdana ini, Pertamina tidak hanya menunjukkan inovasi, tetapi juga menegaskan perannya sebagai pionir dalam menciptakan energi bersih untuk masa depan Indonesia dan dunia.