UMKM Saree Ulos dan Batik Organik Bawa Wastra Nusantara ke Pasar Global

Tangerang, 11 Agustus 2025 – Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran penting dalam perekonomian nasional, bukan hanya sebagai penggerak ekonomi, tetapi juga sebagai pelestari lingkungan dan pemberdaya masyarakat. Dua UMKM inspiratif, Saree Ulos dan Batik Organik, menjadi bukti bahwa bisnis dapat berjalan selaras dengan misi keberlanjutan.

Saree Ulos yang didirikan oleh Juliana Sianturi berfokus pada kreasi songket ulos ramah lingkungan. Berawal dari tekad memberdayakan perajin tenun di kawasan Danau Toba, Juliana memanfaatkan limbah pertanian seperti sawit, rami, pisang, dan nanas sebagai bahan baku benang. Hasilnya adalah kain songket ulos berkualitas tinggi yang dapat dijual hingga Rp9 juta per lembar.

Baca juga: Pameran Internasional Indo Water dan IISMEX 2025 Siap Digelar di JIExpo

Melalui kemitraan dengan 50 penenun, Saree Ulos memastikan setiap pekerja mendapatkan upah layak serta insentif 10 persen dari harga jual kain. Inovasi ini tidak hanya mengangkat nilai tenun tradisional, tetapi juga menarik minat eksportir untuk memasarkan produknya ke Eropa dan Amerika.

Juliana berharap pemerintah dapat menghadirkan mesin pengolah limbah pertanian menjadi benang berkualitas sehingga wastra Nusantara berbahan alami dapat semakin dikenal di pasar internasional. “Limbah pertanian bisa dimaksimalkan menjadi benang khas Indonesia yang bernilai tinggi,” ujarnya dalam acara Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2025 di Jakarta.

Sementara itu, Batik Organik yang didirikan oleh Ana Khairani di Bogor sejak 2013, mengusung konsep batik berkelanjutan. Bersama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Ana berhasil mengolah daun, kulit buah, bunga, dan batang pohon menjadi pewarna alami batik. Kain yang digunakan pun berasal dari serat alami seperti akasia, eucalyptus, katun, dan sutra eri yang biodegradable dan ramah lingkungan.

Batik Organik juga menjadi sarana pemberdayaan 54 perempuan pembatik dari Desa Cipaku, Bogor. Mereka mendapatkan pelatihan membatik, edukasi serat alami, serta kesempatan berpenghasilan. Dukungan dari Kementerian UMKM melalui program Entrepreneur Development membantu Batik Organik memperluas pasar, meningkatkan produksi, serta mendapatkan perlindungan legalitas usaha.

Baca juga: UMKM Bandung Ekspor Tas Kulit ke Arab Saudi

“Kami bersyukur program ini menjadi ekosistem bisnis yang berkelanjutan,” kata Ana.

Kisah Saree Ulos dan Batik Organik menjadi inspirasi bahwa UMKM mampu menjadi pelopor inovasi, pelestarian budaya, dan perlindungan lingkungan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img