Tangerang, 07 Agustus 2025 – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memperkuat komitmennya dalam mendorong pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM), khususnya di sektor kosmetik dan obat tradisional, untuk naik kelas dan mampu bersaing di pasar nasional maupun global. Langkah ini ditempuh melalui berbagai program pembinaan, fasilitasi, dan kolaborasi lintas sektor.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Reni Yanita menegaskan bahwa peningkatan skala usaha merupakan langkah strategis agar IKM dapat bertahan dan berkembang secara berkelanjutan. “Keberhasilan IKM tidak hanya diukur dari pertumbuhan omzet, tetapi juga dari kepercayaan konsumen dan kontribusi terhadap ekonomi nasional,” ujar Reni di Jakarta, Selasa (5/8).
Baca juga: Mendag Resmikan Export Center Batam Perkuat Ekspor UMKM
Sektor kosmetik dan obat tradisional memiliki posisi strategis dalam peta industri manufaktur nasional. Berdasarkan data 2024, terdapat 1.292 industri kosmetik di Indonesia, dengan 89 persen berasal dari sektor IKM. Di industri obat tradisional, dari 1.043 pelaku usaha, 86 persen juga merupakan IKM. Data ini menunjukkan bahwa IKM berperan besar sebagai motor inovasi berbasis kearifan lokal.
Prestasi ekspor juga cukup menjanjikan. Produk kosmetik Indonesia berhasil mencatatkan ekspor sebesar USD 410,7 juta pada 2024, dengan tujuan utama ke Singapura, Malaysia, dan Thailand. Sementara itu, produk obat tradisional menyumbang ekspor senilai USD 6,9 juta, dengan pasar utama ke Taiwan, Malaysia, dan Filipina.
Meski demikian, pelaku IKM masih menghadapi berbagai tantangan seperti keterbatasan produksi, pemahaman legalitas dan sertifikasi, hingga kebutuhan branding dan distribusi yang efektif. Untuk menjawab tantangan tersebut, Ditjen IKMA menghadirkan berbagai program seperti workshop formulasi, fasilitasi sertifikasi, promosi branding, dan kemitraan dengan industri besar.
Sebagai bentuk dukungan nyata, Ditjen IKMA juga mengapresiasi penyelenggaraan Webinar Cosmetic & Herbal Product Webinar Series bertema Strategi Scale-Up: Dari IKM ke Brand Nasional pada 29 Juli 2025. Webinar ini menghadirkan tokoh inspiratif seperti Nurhayati Subakat, Komisaris Utama PT Paragon Technology and Innovation, dan Maria R. Hidayat, Direktur Marketing PT Sido Muncul Tbk.
“Forum ini menjadi media belajar dan motivasi bagi IKM untuk terus tumbuh. Mereka bisa langsung belajar dari kisah nyata para pelaku usaha sukses,” kata Budi Setiawan, Direktur IKM Kimia, Sandang, dan Kerajinan.
Nurhayati membagikan kisah 40 tahun membangun Paragon dari usaha kecil menjadi merek kosmetik halal terdepan di Indonesia. Ia menekankan pentingnya prinsip dan inovasi. “Bukan karena ingin tumbuh baru bermanfaat, tapi karena ingin bermanfaat, maka kita akan tumbuh,” ujarnya.
Baca juga: Business Matching Kemenperin Buka Akses Pasar Ekspor
Sementara itu, Maria menegaskan kekuatan brand tidak hanya dari kualitas produk, tapi juga dari komitmen sosial dan keberlanjutan. “Sido Muncul menjaga warisan tradisi dengan sentuhan riset dan teknologi modern,” ungkapnya.
Dengan kebijakan yang tepat dan kolaborasi strategis, sektor IKM kosmetik dan obat tradisional berpotensi menjadi penggerak ekonomi nasional sekaligus duta budaya lokal di pasar global.