Tangerang, 01 Agustus 2025 – Batik, sebagai warisan budaya takbenda yang telah diakui UNESCO sejak 2009, kini semakin dekat dengan generasi muda Indonesia. Melalui rangkaian acara Industrial Festival feat. Gelar Batik Nusantara 2025 yang digelar di Pasaraya Blok M pada 30 Juli hingga 3 Agustus 2025, pemerintah dan pelaku industri kembali menegaskan komitmennya untuk melibatkan generasi milenial dan Gen-Z dalam pelestarian dan pengembangan batik sebagai bagian dari industri kreatif nasional.
Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza, dalam kuliah umum bertajuk “Membatik Pikiran, Mewarnai Karakter, Menjahit Cita-Cita”, menyampaikan bahwa batik bukan hanya soal tradisi, tetapi juga merupakan simbol inovasi dan kreativitas. Ia mengajak lebih dari 300 mahasiswa yang hadir untuk tidak melihat batik sebagai sesuatu yang usang, tetapi sebagai peluang besar di masa depan.
Baca juga: Making Kemenperin Percepat Modernisasi Industri 4.0
“Perlu diingat bahwa pembatik di masa lalu juga adalah anak muda. Mereka menciptakan motif dari pengalaman dan budaya sekitarnya. Kini, giliran kalian untuk melanjutkan warisan ini dengan semangat baru,” ujarnya.
Wamen Faisol menekankan pentingnya lima kemampuan utama yang perlu dimiliki generasi muda dalam menghadapi tantangan dunia kerja sekaligus mengembangkan batik: kesiapan intelektual, keterampilan digital, pengalaman kewirausahaan, kepekaan sosial-lingkungan, serta sikap bangga dan aktif terhadap budaya bangsa.
Ia menyebut bahwa digitalisasi merupakan salah satu kunci utama pengembangan batik modern. Generasi muda dapat menciptakan brand batik dengan pendekatan streetwear, eco-fashion, hingga menjadi content creator yang mengangkat batik di media sosial. Namun, ia juga menyoroti tantangan infrastruktur digital yang belum merata di Indonesia.
Baca juga: Menteri UMKM Dorong Pelibatan UMKM dalam Program MBG
Pemerintah, lanjutnya, terus memberikan dukungan konkret kepada perajin batik melalui berbagai program kementerian dan lembaga seperti Kementerian Perindustrian, UMKM, Dekranasda, dan BUMN. Semua ini bertujuan membuka ruang yang luas bagi generasi muda untuk terlibat langsung dalam industri batik modern.
Industrial Festival 2025 turut menghadirkan talkshow komunitas, kompetisi konten kreatif, hingga sayembara maskot industri yang terbuka untuk umum, termasuk mahasiswa. Dengan mengusung tagline #BATIKRIZZ, festival ini ingin menegaskan bahwa batik bukan hanya simbol budaya, tetapi juga bagian dari transformasi industri 4.0 yang menjunjung inovasi, digitalisasi, dan keberlanjutan.