Tangerang, 23 Juli 2025 – Industri Kecil Menengah (IKM) asal Bantul, PT Matsuno Glove Indonesia Jaya, mencetak pencapaian membanggakan dengan sukses melakukan ekspor perdana sebanyak 64 karton produk sarung tangan ke pasar internasional. Total nilai ekspor mencapai USD 60.049 atau sekitar Rp978 juta. Keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) IKM dari Bea Cukai Yogyakarta.
Sebagai IKM yang telah menerima fasilitas KITE sejak tahun 2023, PT Matsuno Glove Indonesia Jaya memanfaatkan kemudahan tersebut secara optimal untuk mempercepat proses bisnis, terutama dalam hal pengadaan bahan baku produksi.
Baca juga: Pertamina Luncurkan Aplikasi Carbon Trading Indonesia
Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi Bea Cukai Yogyakarta, Riri Riani, menyampaikan bahwa fasilitas KITE IKM memberikan kemudahan dalam prosedur impor bahan baku, termasuk pembebasan bea masuk dan pajak dalam rangka impor. Hal ini secara langsung berdampak pada efisiensi biaya produksi, yang pada akhirnya meningkatkan daya saing produk lokal di pasar global.
“Dengan efisiensi biaya yang didapat, produk-produk PT Matsuno Glove dapat dipasarkan secara lebih kompetitif di pasar internasional. Ini membuka peluang ekspor yang lebih luas dan berkelanjutan,” ujar Riri dalam keterangannya.
Lebih lanjut, Riri menegaskan bahwa keberhasilan ekspor ini menjadi bukti konkret bahwa fasilitas KITE IKM mampu mendorong IKM untuk naik kelas dan menembus pasar ekspor. Menurutnya, Bea Cukai tidak hanya berperan sebagai lembaga pengawas, tetapi juga sebagai mitra strategis dalam mendorong akselerasi ekspor nasional.
“Kami mengajak seluruh pelaku IKM untuk memanfaatkan fasilitas KITE IKM. Mari dukung produk lokal berkualitas agar makin banyak IKM Indonesia yang mampu bersaing di kancah global,” tambah Riri.
Baca juga: Kolaborasi Kementerian UMKM Kota Batu Dapat Akses Pembiayaan Inklusif
PT Matsuno Glove Indonesia Jaya yang berlokasi di Banguntapan, Bantul, telah menunjukkan bahwa produk lokal dapat memiliki daya saing global bila didukung dengan strategi yang tepat dan fasilitasi dari pemerintah.
Langkah ekspor ini juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam memperluas basis ekspor nonmigas serta mendorong pertumbuhan sektor industri manufaktur berbasis UMKM. Dengan sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, diharapkan akan lebih banyak IKM Indonesia yang mampu memperluas jangkauan produknya hingga ke pasar mancanegara.