Tangerang, 03 Juli 2025 – Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus memperkuat strategi peningkatan ekspor nasional dengan mendorong pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk menembus pasar global. Salah satu upaya nyata adalah peluncuran Program Ekspor Shopee 2.0 yang berlangsung di Tangerang, Banten, pada Selasa (1/7). Program ini bertujuan untuk mempermudah UMKM menjangkau pembeli internasional melalui platform e-commerce Shopee.
Menteri Perdagangan Budi Santoso, yang hadir langsung dalam acara peluncuran, menegaskan bahwa ekspor kini semakin mudah berkat kemajuan digital. “Pelaku UMKM bisa langsung melakukan ekspor melalui platform seperti Shopee. Pemerintah juga telah menyiapkan berbagai instrumen untuk mempermudah akses ke pasar global,” ujar Mendag Budi.
Baca juga: IKM Dibekali Pemahaman Ekspor Lewat Sosialisasi
Kemendag telah menyelesaikan 19 perjanjian perdagangan internasional, termasuk dengan Kanada, Eurasia, dan Uni Eropa. Perjanjian ini membuka akses lebih luas bagi UMKM untuk memperluas jaringan ekspornya. Selain itu, dukungan infrastruktur digital ekspor dan perwakilan perdagangan di 33 negara seperti Atase Perdagangan dan ITPC juga semakin memperkuat daya saing UMKM Indonesia.
“Perwakilan dagang kami tidak hanya mempromosikan produk lokal, tapi juga mengkurasi dan mencarikan buyer yang tepat agar produk UMKM bisa diterima pasar luar negeri,” tambah Budi.
Lewat program UMKM BISA Ekspor, Kemendag juga menggelar lebih dari 474 sesi business matching hingga Mei 2025 dengan nilai transaksi lebih dari Rp1 triliun.
Program Shopee Ekspor 2.0 menghadirkan fitur unggulan seperti Shopee Flexi, yang memungkinkan UMKM mengelola toko ekspor secara mandiri—mulai dari penetapan harga, promosi, hingga kampanye digital dari dalam negeri.
Deputy Director Government Relations Shopee Indonesia, Balques Manisang, menyampaikan bahwa lebih dari 60 juta produk lokal kini telah hadir di pasar ekspor Shopee yang menjangkau 10 negara seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Meksiko, Brasil, Kolombia, dan Taiwan.
Pendiri brand Dama Kara, Nurdini Prihastiti, menjadi contoh pelaku UMKM yang telah merasakan manfaat dari sinergi Shopee dan Kemendag. “Dengan Shopee Ekspor 2.0, kami bisa menjangkau pasar luar negeri lebih mudah dan efisien, termasuk fleksibilitas harga dan promosi sesuai target konsumen global,” kata Nurdini.
Baca juga: Kolaborasi Indonesia Selandia Baru untuk UMKM Perempuan
Atase Perdagangan Kuala Lumpur, Azizah Rahmaniar, menambahkan bahwa merek lokal Indonesia punya peluang besar menembus pasar Malaysia karena kesamaan budaya dan preferensi. “Kuncinya adalah kualitas produk, cerita di balik proses produksi, dan pelayanan konsumen yang prima,” tegasnya.
Kemendag menargetkan peningkatan ekspor nasional hingga 7,1% di tengah tantangan global. Kolaborasi strategis antara pemerintah dan platform digital seperti Shopee menjadi langkah konkret dalam menghadirkan UMKM lokal yang berdaya saing global.