Tangerang, 26 Juni 2025 – Pemerintah Indonesia kembali menunjukkan komitmennya untuk mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menembus pasar ekspor global melalui program Jelajah Ekspor 2025. Program strategis ini diresmikan secara langsung oleh Menteri Perdagangan, Budi Santoso, dalam acara pelepasan tim Jelajah Ekspor 2025 yang digelar di Wisma Bisnis Indonesia, Jakarta.
Indonesia memiliki potensi ekspor yang sangat besar dan beragam, mulai dari produk pertanian, makanan olahan, hingga kerajinan tangan. Namun, sayangnya potensi tersebut belum dapat dimanfaatkan secara optimal oleh pelaku UMKM. Salah satu kendala utama yang dihadapi adalah kurangnya pengetahuan dan akses yang memadai bagi UMKM untuk menjalankan ekspor secara efektif dan berkelanjutan.
Bava juga: Mobil Listrik dan Nikel Indonesia Peluang Menuju Industri Hijau
Dalam sambutannya, Menteri Budi Santoso menegaskan bahwa keberhasilan ekspor tidak dapat dicapai oleh pemerintah sendiri, melainkan memerlukan kolaborasi erat antara pemerintah, media, dan pelaku usaha. Media diharapkan dapat membantu menyebarkan informasi pasar dan peluang ekspor sekaligus memberikan narasi positif untuk mendukung UMKM agar lebih percaya diri dan siap menghadapi tantangan ekspor.
Program Jelajah Ekspor 2025 sejalan dengan target pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekspor nasional sebesar 7,1% setiap tahunnya dengan nilai ekspor yang diperkirakan mencapai US$ 294,45 miliar pada akhir tahun 2025. Selain itu, program ini merupakan lanjutan dari inisiatif “UMKM Bisa Ekspor” yang telah memfasilitasi 474 UMKM dengan nilai transaksi mencapai US$ 68,65 juta atau sekitar Rp 1 triliun hingga Mei 2025.
Untuk memperluas jangkauan pasar, pemerintah juga mengoptimalkan peran Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) yang beroperasi di 33 negara. Melalui jaringan ini, UMKM difasilitasi melakukan business matching dengan perwakilan Indonesia di luar negeri agar dapat membuka peluang ekspor yang lebih luas.
Bava juga: Energi Terbarukan dan Bangunan Hijau, Batam Kota Berkelanjutan
Menurut Presiden Direktur Bisnis Indonesia Grup, Lulu Terianto, keberhasilan ekspor nasional tidak hanya bergantung pada kualitas produk saja, tetapi juga kesiapan sistem logistik, infrastruktur, dan daya saing industri dalam negeri. Oleh karena itu, program Jelajah Ekspor 2025 juga fokus pada berbagai aspek penting seperti performa ekspor nasional, infrastruktur pendukung perdagangan, dan lembaga yang mendukung kegiatan ekspor.
Dengan berbagai upaya ini, diharapkan UMKM Indonesia semakin siap bersaing di pasar global dan memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi nasional.