Kolaborasi KemenUMKM dan KADIN Kalbar Dorong UMKM Tembus Ekspor

Tangerang, 24 November 2025 – Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) resmi menjalin kolaborasi strategis dengan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Provinsi Kalimantan Barat dalam upaya memperkuat komoditas unggulan daerah agar semakin berdaya saing dan mampu memasuki pasar internasional. Kolaborasi ini dinilai sebagai langkah penting untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi daerah berbasis UMKM.

Menteri UMKM, Maman Abdurrahman, menegaskan bahwa Kalimantan Barat memiliki potensi ekonomi besar melalui komoditas lokal seperti kratom, ikan arwana, kelapa, lidah buaya, hingga berbagai produk turunannya. Dengan pengelolaan yang terarah dan bertumpu pada standardisasi, komoditas tersebut berpeluang menjadi motor ekspor daerah.

Baca juga: Menteri UMKM Tegaskan Penyaluran KUR Harus Tepat Sasaran dan Bertanggung Jawab

“Bersama KADIN Kalimantan Barat, kita ingin mendorong UMKM naik kelas melalui optimalisasi komoditas unggulan yang berpotensi menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi daerah,” ujar Menteri Maman saat membuka Workshop Pengembangan Ekspor UMKM Berbasis Komoditas Unggulan Daerah di Pontianak, Sabtu (22/11).

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan performa ekspor Kalimantan Barat terus menunjukkan tren positif. Pada tahun 2024, nilai ekspor daerah mencapai USD 2,086 miliar atau sekitar Rp33,38 triliun. Sementara pada periode Januari–September 2025, nilai ekspor sudah menembus USD 1,422 miliar atau Rp22,76 triliun. Angka ini memperlihatkan konsistensi kontribusi komoditas daerah terhadap perekonomian nasional.

Melalui workshop tersebut, pemerintah melakukan pemetaan menyeluruh terhadap tantangan yang dihadapi UMKM, mulai dari kapasitas produksi, kualitas produk, keterbatasan pembiayaan, hingga pemanfaatan teknologi. Menteri Maman menegaskan, pemerintah siap memberikan solusi konkret.

“Jika kendalanya pembiayaan, kita akan bantu menghubungkan dengan lembaga keuangan. Jika masalahnya pada teknologi, seperti peningkatan kualitas produk kratom, kita akan dukung standardisasi agar sesuai persyaratan ekspor,” ungkapnya.

Ia menekankan tiga fokus utama untuk memperkuat ekspor UMKM Kalimantan Barat:

  1. Peningkatan kapasitas produksi dan standardisasi mutu,

  2. Perluasan akses pembiayaan yang inovatif,

  3. Peningkatan akses pasar global melalui branding, market intelligence, dan penetrasi ekspor yang lebih terarah.

Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, menyambut baik kolaborasi ini dan menilai potensi ekspor daerah sangat besar. Ia menyebut komoditas seperti kratom, arwana, kelapa, pinang, hingga produk khas Singkawang memiliki peluang besar di pasar global jika diperkuat melalui standardisasi dan branding yang lebih kompetitif.

“Kita memiliki berbagai komoditas bernilai tinggi. Potensi ini perlu diperkuat melalui peningkatan kapasitas dan penguatan branding untuk meraih pasar internasional,” ujarnya.

Baca juga: Ekspor Gambir Melonjak Berkat Dukungan Hilirisasi dan Kemitraan UMKM

Ketua Umum KADIN Kalbar, Arya Rizqi Darsono, menambahkan bahwa sinergi ini merupakan komitmen nyata pelaku usaha dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Ini adalah sinergi strategis untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat,” katanya.

Sinergi antara KemenUMKM dan KADIN Kalbar diharapkan mampu membuka lebih banyak peluang ekspor, memperkuat daya saing komoditas unggulan daerah, serta mengangkat UMKM Kalimantan Barat ke level global.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img