Jakarta, 29 Oktober 2025 — Industri kaca dan fasad Indonesia kembali mendapat perhatian internasional dengan digelarnya Glasstech Asia & Fenestration Asia (GAFA) 2025, ajang pameran dan konferensi terbesar di Asia Tenggara yang berfokus pada teknologi kaca, fasad, dan arsitektur berkelanjutan. Diselenggarakan oleh Messe München International (MMI) Asia bersama PT Debindo Global Expo, pameran ini akan berlangsung pada 6–9 November 2025 di ICE BSD City, Tangerang.
GAFA 2025 menjadi platform bisnis terkemuka yang mempertemukan lebih dari 250 peserta pameran dan 5.000 profesional dari sektor industri kaca, konstruksi, manufaktur, serta arsitektur. Acara ini didukung oleh BAU Network, Singapore Glass Association, Glass Alliance, serta mitra nasional seperti PERAFI (Perkumpulan Ahli Fasad Indonesia) dan AKLP (Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman Indonesia).
Baca juga: Kesehatan Mental di Era Digital: Bagaimana Menghadapinya?
Pameran GAFA 2025 akan menampilkan berbagai inovasi terbaru di bidang kaca dan fasad, termasuk teknologi hemat energi, material ramah lingkungan, dan desain bangunan berkelanjutan. Sejumlah perusahaan ternama seperti PT Asahimas Flat Glass Tbk dan Pelitamaju Facades siap memamerkan produk unggulan mereka, seperti kaca efisien energi dan sistem fasad adaptif yang mendukung pengembangan green building di Indonesia.
Selain pameran utama, GAFA 2025 juga menghadirkan berbagai kegiatan pendukung seperti Asia Façade & Glass Conference 2025, Innovation Pitching Forum, Future Arcologies – Façade Design Competition, dan Glazing Competition 2025. Beragam agenda ini bertujuan mendorong pertukaran pengetahuan dan kolaborasi lintas sektor, serta memperkuat ekosistem industri kaca dan fasad di kawasan Asia.
Menurut Annie Suwapit, Exhibition Lead Glasstech & Fenestration BAU Asia, Indonesia merupakan pasar potensial dengan pertumbuhan pesat pada sektor konstruksi dan material ramah lingkungan. “Kami sangat antusias membawa GAFA kembali ke Indonesia. Pameran ini diharapkan menjadi katalisator bagi inovasi dan kolaborasi di industri kaca dan fasad,” ujarnya.
Baca juga: Kemendag Perkuat Perlindungan Konsumen di Tengah Transformasi Digital
Sementara itu, Rafidi Iqra Muhamad, Direktur PT Debindo Global Expo, menilai kehadiran GAFA 2025 bersamaan dengan IndoBuildTech Expo Part 2 menjadi langkah strategis dalam memperluas jangkauan pasar industri konstruksi nasional. “Kami optimistis GAFA 2025 dapat memperkuat kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk menjawab kebutuhan industri kaca dan fasad di Indonesia,” tambahnya.
Dengan fokus pada green architecture, smart building, dan material berkelanjutan, GAFA 2025 diharapkan menjadi momentum penting dalam mempercepat transformasi industri arsitektur nasional menuju masa depan yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Pendaftaran pengunjung kini telah dibuka melalui laman resmi glasstechasia.com.sg/2025.


