Menteri UMKM Apresiasi Ekspor Produk Coir Shade dari Lapas Garut

Tangerang, 27 September 2025 – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Garut berhasil mencatatkan prestasi membanggakan dengan mengekspor perdana produk coir shade atau kanopi peneduh berbahan sabut kelapa ke Spanyol. Ekspor ini mendapat apresiasi langsung dari Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurahman yang hadir memimpin pelepasan ekspor di Garut.

“Ini contoh yang layak ditiru dan perlu terus didorong agar pasarnya semakin luas,” ujar Menteri Maman.

Baca juga: Krakatau Steel Group Ekspor 54 Ribu Ton CRC Senilai Rp571 Miliar

Produk coir shade yang diekspor berasal dari hasil olahan limbah sabut kelapa yang dikerjakan oleh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Pada pengiriman perdana ini, satu kontainer penuh berisi ribuan lembar coir shade diberangkatkan ke pasar Eropa. Menariknya, produk ini sudah memiliki jadwal ekspor rutin dua kali dalam sebulan dengan nilai keuntungan mencapai Rp800 juta.

Selain coir shade, warga binaan Lapas Garut juga menghasilkan berbagai produk lain seperti pergola, diagonal, triangle, roll binder, dan pot tanaman. Produk-produk tersebut telah menembus pasar mancanegara, di antaranya Prancis, Korea, dan Spanyol.

Menteri Maman menyebut pencapaian ini menjadikan Lapas IIA Garut sebagai salah satu sentra ekosistem sabut kelapa di Indonesia.

“Warga binaan mendapat suplai sabut kelapa dari petani sekitar Garut. Kemudian, bahan diolah di dalam lapas mulai dari pemilihan, menjahit, hingga pengemasan,” jelasnya.

Selain membuka peluang pasar global, program ini memberikan manfaat sosial. Para WBP yang terlibat mendapat upah layak sekaligus tambahan remisi sebagai penghargaan atas kedisiplinan dan perilaku baik mereka.

Menteri Maman menegaskan pemerintah akan terus mendorong perluasan pasar produk olahan sabut kelapa hasil karya warga binaan. Kementerian UMKM akan berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan agar akses ekspor semakin luas dan berkelanjutan.

“Ini salah satu lapas yang betul-betul pro UMKM. Saya berharap ini bisa menjadi motivasi. Warga binaan adalah bukti bahwa mereka punya masa depan positif,” tegasnya.

Lebih lanjut, Maman mengajak publik mengubah cara pandang terhadap warga binaan. Ia menekankan bahwa mereka bukan hanya orang yang pernah berbuat salah, tetapi juga individu yang sedang berproses menjadi lebih baik.

Baca juga: Bea Cukai Perkuat UMKM Lewat Bimtek dan Kelas Ekspor di Tiga Daerah

“Mereka bukan penjahat, melainkan orang yang pernah tersesat. Belum terlambat untuk bertobat,” pungkasnya.

Dengan ekspor coir shade ini, Lapas IIA Garut tidak hanya sukses memberdayakan warga binaan, tetapi juga berkontribusi dalam menggerakkan ekonomi lokal dan memperkuat posisi Indonesia di pasar global produk ramah lingkungan.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img