Kemenperin akselerasi pengembangan industri kapal Indonesia

Tangerang, 11 Agustus 2025 – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menegaskan komitmennya untuk terus mengakselerasi pengembangan industri perkapalan nasional agar semakin berkembang dan mampu bersaing di pasar global. Sektor ini memiliki peran strategis dalam memperkuat sistem logistik nasional dan konektivitas maritim Indonesia.

“Indonesia merupakan negara kepulauan dengan potensi laut yang besar. Kebutuhan kapal dan armada laut masih tinggi, sehingga diperlukan dukungan tenaga kerja industri yang kompeten untuk menopang kinerja sektor perkapalan,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Rabu (6/8).

Baca juga: UMKM Saree Ulos dan Batik Organik Bawa Wastra Nusantara ke Pasar Global

Salah satu daerah yang dinilai memiliki potensi besar dalam industri maritim adalah Provinsi Jawa Timur. Wilayah ini memiliki pelabuhan besar, infrastruktur logistik memadai, serta konsentrasi perusahaan perkapalan dan manufaktur penunjangnya. “Kebutuhan tenaga kerja kompeten di Jawa Timur sangat mendesak, baik dari sisi jumlah maupun kualitas,” tegas Agus.

Sebagai langkah strategis, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) membuka Pelatihan Vokasi Industri Upskilling Sektor Industri Perkapalan di Surabaya, Selasa (5/8). Pelatihan ini bekerja sama dengan PT PUSDIKLAT PAL Tekno dan Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (IPERINDO). Program ini bertujuan meningkatkan keterampilan teknis tenaga kerja galangan kapal, khususnya pada posisi plate fitter yang memegang peran vital dalam pembuatan lambung kapal.

“Kebutuhan tenaga kerja plate fitter cukup tinggi, terutama dalam konstruksi dan perbaikan kapal. Materi pelatihan kami rancang agar relevan dengan praktik kerja di lapangan,” jelas Kepala BPSDMI, Masrokhan.

Pelatihan berlangsung delapan hari, dilanjutkan uji kompetensi dua hari. Sebanyak 30 peserta dari industri galangan kapal Jawa Timur mengikuti program ini, dan yang lulus akan mendapat sertifikat kompetensi dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) terkait.

Direktur Keuangan, Manajemen Risiko, dan SDM PT PAL Indonesia, Pramusti Indrascaryo, menilai kegiatan ini sebagai langkah strategis memperkuat kapasitas tenaga kerja dan ekosistem industri maritim nasional. Sementara Ketua Umum IPERINDO, Anita Puji Utami, berharap dukungan Kemenperin untuk pelatihan seperti ini terus berlanjut.

Baca juga: Pameran Internasional Indo Water dan IISMEX 2025 Siap Digelar di JIExpo

Data Kemenperin mencatat, saat ini terdapat 342 galangan kapal aktif di 29 provinsi dengan kapasitas produksi 1 juta DWT per tahun dan kapasitas reparasi 12 juta DWT per tahun, menyerap lebih dari 46.000 tenaga kerja. Industri galangan kapal nasional juga telah mampu memproduksi berbagai kapal, mulai dari kapal niaga, perikanan, penumpang, hingga kapal militer seperti Kapal Cepat Rudal (KCR) dan Landing Platform Dock (LPD) yang diekspor ke Filipina.

Dengan dukungan SDM berkualitas, Kemenperin optimistis industri perkapalan Indonesia akan semakin berdaya saing dan berkontribusi besar bagi perekonomian maritim nasional.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img