Strategi Efektif Mall Menghadapi Pengunjung yang Hanya Jalan-Jalan Tanpa Membeli

Tangerang, 25 Juli 2025 – Fenomena rombongan jarang beli atau yang akrab disebut Rojali kini menjadi perhatian serius para pengelola pusat perbelanjaan di Indonesia. Istilah ini merujuk pada kelompok pengunjung mall yang hanya datang untuk melihat-lihat tanpa melakukan pembelian. Fenomena ini semakin marak sejak pandemi COVID-19 berakhir dan mulai berdampak pada penurunan penjualan di sektor retail non makanan dan minuman. Strategi Efektif Mall Menghadapi Pengunjung yang Hanya Jalan-Jalan Tanpa Membeli.

Menurut pengakuan beberapa pengelola mall, penurunan transaksi penjualan terutama dialami oleh tenant pakaian dan aksesoris. Untuk mengantisipasi hal ini, banyak mal mulai melakukan renovasi dan mengubah konsep pusat perbelanjaan agar tetap menarik bagi pengunjung. Namun, perilaku konsumen yang lebih memilih “cuci mata” di mall tanpa membeli barang, dinilai sebagai sesuatu yang wajar terutama dalam kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih.

Baca juga: Pemerintah Bakal Sebar 80.000 Panel Surya ke Desa-desa, Dukung Transisi Energi Hijau Nasional

Para konsumen sendiri mengaku sering menjadi bagian dari rombongan Rojali, terutama saat mereka ingin melepas stres atau ketika kondisi keuangan sedang ketat. Mereka memilih menghabiskan waktu di mall untuk mencari inspirasi, membandingkan harga, atau sekadar refreshing tanpa harus membeli. Fenomena ini sekaligus menjadi tantangan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang mengharapkan dukungan pengunjung dengan melakukan pembelian produk mereka.

Menurut Ketua Umum Himpunan Pengelola Pusat Belanja Indonesia (HIPINDO), Budiharjo Idwansyah, perubahan perilaku konsumen ini juga dipengaruhi oleh gaya hidup baru pasca pandemi, terutama dengan sistem kerja work from everywhere. Konsumen lebih banyak menghabiskan waktu di kafe dan restoran yang menyediakan fasilitas Wi-Fi dan suasana nyaman, sehingga tenant makanan dan minuman justru mengalami kenaikan omzet antara 5-10% per tahun.

Baca juga: Wapres Gibran Apresiasi Kompetisi Nasional Energi, Iklim, dan Keberlanjutan di Green Impact Festival 2025

Sementara itu, tenant produk pakaian memanfaatkan mall sebagai showroom untuk menarik minat pengunjung, namun transaksi pembelian banyak dilakukan secara online. Hal ini menimbulkan tantangan baru bagi tenant retail yang harus bersaing dengan e-commerce yang sering kali tidak dikenakan pajak sama seperti toko fisik. Oleh karena itu, HIPINDO mendukung upaya pemerintah untuk menegakkan aturan pajak bagi penjual online demi menciptakan persaingan yang sehat.

Untuk meningkatkan trafik dan daya beli, HIPINDO aktif menggelar berbagai program belanja seperti “Hari Belanja Diskon” dan rangkaian acara Hari Retail Modern Indonesia yang rutin diselenggarakan setiap Agustus. Program ini diharapkan mampu memikat pengunjung untuk berbelanja sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif.

 

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img