Pertamina Dukung UMKM Inklusif Lewat Pertapreneur

Tangerang, 16 Juli 2025 – Upaya pelestarian budaya batik khas Kudus sekaligus pemberdayaan kelompok rentan membawa Yuli Astuti meraih kemenangan di ajang Pertamina Pertapreneur Aggregator 2024. Melalui brand miliknya, Muria Batik Kudus, Yuli tidak hanya menjaga tradisi membatik yang nyaris punah, tapi juga menciptakan ruang inklusif bagi perempuan, disabilitas, lansia, dan anak berkebutuhan khusus.

“Saya ingin melatih mereka supaya bisa mandiri,” kata Yuli di sela kegiatan Sustainability Implementation Mentoring, program lanjutan untuk para pemenang Pertapreneur Aggregator.

Baca juga: IndoBuildTech Awards 2025 Apresiasi Terbaik Industri Bangunan

Sejak mendirikan Muria Batik Kudus pada tahun 2005, Yuli telah melibatkan banyak anak muda untuk belajar membatik agar regenerasi pelestari batik Kudus terus terjaga. Ia membuktikan bahwa perempuan bisa produktif dan mandiri tanpa meninggalkan peran dalam keluarga. Para pembatik perempuan bahkan dapat bekerja fleksibel dari rumah.

Tidak hanya itu, Muria Batik Kudus juga membuka ruang bagi penyandang disabilitas dan kaum rentan lainnya. Hingga kini, Yuli telah membina 8 disabilitas, menerima siswa SMK berkebutuhan khusus untuk magang, serta menjadi aggregator bagi 10 UMKM di sektor kreatif dan tekstil.

Konsistensinya dalam menciptakan usaha yang berorientasi pada inovasi, inklusi, dan lingkungan membuat Muria Batik Kudus menyabet dua penghargaan sekaligus dalam Pertapreneur Aggregator 2024, yakni Juara 3 Nasional dan Pemenang Kategori Pemberdaya Inklusif. PT Pertamina (Persero) memberikan dukungan berupa hibah alat produksi senilai Rp70 juta serta fasilitas pengolahan limbah agar proses produksi lebih ramah lingkungan dan efisien.

Kini, batik hasil karya Muria Batik Kudus tidak hanya dikenal di dalam negeri, tetapi juga telah menembus pasar internasional, termasuk ke Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, dan Thailand.

VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menyatakan bahwa program Pertapreneur Aggregator merupakan bentuk komitmen nyata dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi inklusif. “Inisiatif seperti Muria Batik Kudus menjadi contoh inspiratif bagaimana pelestarian budaya bisa berjalan seiring dengan pemberdayaan ekonomi dan sosial,” ujarnya.

Baca juga: Menperin Tampil Dengan Batik di Jepang Promosikan Warisan Budaya

Pertamina juga menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari kontribusi terhadap Asta Cita Pemerintahan Presiden Prabowo, khususnya dalam menciptakan lapangan kerja berkualitas, mendorong kewirausahaan, dan mengembangkan industri kreatif nasional yang berdaya saing.

Dengan semangat kolaborasi dan kepedulian terhadap masyarakat, Muria Batik Kudus membuktikan bahwa usaha kecil pun mampu memberi dampak besar bagi budaya, lingkungan, dan masa depan ekonomi inklusif Indonesia.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img