Tangerang, 11 Juli 2025 – Dalam komitmennya terhadap pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), Pertamina Foundation, anak perusahaan dari PT Pertamina (Persero), terus menunjukkan langkah nyata melalui program Hutan Lestari Pertamina. Program ini tidak hanya menitikberatkan pada konservasi dan reforestasi hutan, tetapi juga pada penguatan ekonomi lokal dan penelitian ilmiah yang bermanfaat bagi masa depan.
Hutan Lestari Pertamina dilaksanakan di dua lokasi strategis, yakni Hutan Lestari Mahakam di Kalimantan Timur dan Hutan Lestari Getas-Ngandong di perbatasan Blora-Ngawi, Jawa Tengah. Melalui pendekatan kolaboratif, program ini melibatkan masyarakat sekitar dalam setiap tahap pelaksanaan, mulai dari penanaman pohon hingga penelitian ilmiah dan pemberdayaan ekonomi.
Baca juga: Kemenperin Perkuat Hilirisasi Lewat Pendidikan dan Kemitraan Strategis
Presiden Direktur Pertamina Foundation, Agus Mashud S. Asngari, menjelaskan bahwa kunci keberhasilan program ini adalah keterlibatan aktif masyarakat. “Kami melibatkan warga sekitar hutan untuk menanam, memberdayakan, bahkan ikut dalam penelitian. Lingkungan terjaga, masyarakat pun berdaya,” ujar Agus.
Hingga Mei 2025, lebih dari 1,2 juta bibit mangrove telah ditanam di Mahakam, sedangkan di kawasan Getas-Ngandong telah ditanam lebih dari 1,4 juta pohon daratan seperti jati, kepuh, dan kayu putih. Tak hanya menanam, masyarakat juga dibekali pelatihan untuk memanen dan mengolah nira nipah, budidaya hidroponik berbasis energi surya, serta pemanfaatan air hujan melalui fasilitas panen air.
Menariknya, program ini juga mendorong wisata edukasi melalui pembangunan anjungan yang menampilkan flora dan fauna endemik. Selain itu, berbagai penelitian dari program ini telah dipublikasikan dalam jurnal ilmiah bereputasi internasional seperti Biodiversitas Journal dan Asian Journal of Plant Sciences.
Baca juga: Wamendag Resmi Luncurkan Bursa REC Jadi Langkah Strategis Ekonomi
Program Wanafeed di Getas-Ngandong menjadi sorotan dalam pemberdayaan petani ternak desa. Melalui pelatihan pembuatan pakan ternak hingga pemberian bibit domba, program ini berhasil meraih penghargaan platinum dari La Tofi School of Responsibility untuk kategori Pengembangan UMKM.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menegaskan bahwa program ini adalah bentuk kontribusi nyata terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) dan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). “Pertamina berkomitmen menjalankan bisnis berkelanjutan yang memberi manfaat langsung kepada masyarakat dan lingkungan,” tutup Fadjar.