Tangerang, 10 Juli 2025 – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menegaskan komitmennya dalam memperkuat kebijakan hilirisasi industri sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, menyampaikan bahwa hilirisasi bukan hanya sekadar strategi ekonomi, tetapi juga pendorong utama penciptaan nilai tambah dan lapangan pekerjaan.
“Kebijakan hilirisasi tidak hanya difokuskan pada beberapa komoditas saja, tetapi juga pada seluruh komoditas yang mampu menciptakan nilai tambah tinggi, sehingga berdampak langsung pada penciptaan lapangan kerja dan peningkatan daya saing industri nasional,” ujarnya.
Baca juga: Strategi Wamen UMKM Ciptakan Wirausaha By Design
Komitmen ini menunjukkan hasil nyata, di antaranya realisasi investasi hilirisasi yang mencapai Rp136,6 triliun pada kuartal I tahun 2025, naik 79,82 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Investasi ini menyumbang 29,3 persen dari total investasi nasional dan mencerminkan kepercayaan investor terhadap potensi sektor hilirisasi di Indonesia.
Untuk mendukung langkah tersebut, Kepala Badan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI), Masrokhan, menekankan pentingnya kolaborasi antara Kemenperin dan pemangku kepentingan lainnya dalam pengembangan SDM industri. Saat ini, Kemenperin mengelola 13 perguruan tinggi vokasi, 9 SMK, dan 7 balai diklat industri, yang berperan aktif mencetak tenaga kerja kompeten.
Salah satu langkah konkret dilakukan oleh Politeknik ATI Makassar yang bekerja sama dengan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) melalui Yayasan IMIP Peduli. Kerja sama ini diwujudkan dalam bentuk Program Kelas Hilirisasi untuk mahasiswa Program Diploma 3, yang ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) pada 8 Juli 2025.
Program ini menyediakan beasiswa penuh selama tiga tahun untuk 120 mahasiswa dari empat program studi strategis, yaitu Teknik Manufaktur Industri Agro, Teknik Industri Agro, Teknik Kimia Mineral, dan Otomasi Sistem Permesinan. Selain itu, PT IMIP juga akan mengirimkan dosen praktisi industri dan terlibat dalam penyusunan kurikulum.
Baca juga: Pelatihan Dagang Afrika Diinisiasi Indonesia dan Jepang Resmi Dimulai
Achmanto Mendatu, HR Director PT IMIP, menyampaikan bahwa Kelas Hilirisasi merupakan bentuk nyata kontribusi industri terhadap pendidikan vokasi nasional. “Kami berharap lulusan program ini bisa langsung terjun dan berkontribusi di sektor hilirisasi, yang merupakan masa depan industri nasional,” ujarnya.
Direktur Politeknik ATI Makassar, Muhammad Basri, turut mengapresiasi dukungan tersebut. “Sinergi ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi industri dan pendidikan vokasi dapat memperkuat fondasi SDM unggul dalam mendukung hilirisasi,” tutupnya.