Ekspor UMKM Naik 26 Persen Berkat Business Matching

Tangerang, 09 Juli 2025 – Kementerian Perdagangan RI kembali mencatatkan pencapaian positif melalui program business matching yang berhasil membukukan total transaksi sebesar USD 87,04 juta sepanjang Semester I 2025. Capaian ini terdiri dari pesanan pembelian (purchase order) senilai USD 52,70 juta dan potensi transaksi lanjutan sebesar USD 34,34 juta.

Menteri Perdagangan Budi Santoso menyampaikan apresiasinya atas capaian tersebut, khususnya terhadap kinerja ekspor pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang terus menunjukkan tren positif. Ia menegaskan bahwa business matching adalah langkah konkret dalam menjembatani pelaku UMKM lokal dengan pembeli internasional.

Baca juga: Pertamina dan PTPN Bangun PLTS di KEK Sei Mangkei

“Selama Januari hingga Juni 2025, business matching mencatat total transaksi sebesar USD 87,04 juta. Ini adalah bentuk nyata peran Kemendag sebagai fasilitator dan katalisator agar UMKM dapat naik kelas dan memiliki daya saing global,” ujar Mendag Budi.

Program business matching ini dilaksanakan melalui inisiatif “UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor” (UMKM BISA Ekspor), yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) Kemendag bersama 46 perwakilan perdagangan Indonesia di 33 negara mitra. Selama semester I 2025, tercatat 356 kegiatan business matching, mencakup 241 sesi pitching dan 115 pertemuan langsung antara UMKM dan buyer dari berbagai negara.

Direktur Jenderal PEN, Fajarini Puntodewi, mengungkapkan bahwa nilai transaksi ini tumbuh 26,78% dibandingkan periode Januari–Mei 2025 yang mencatatkan USD 68,65 juta. Ia menekankan pentingnya peran strategis Ditjen PEN dalam menjadi jembatan antara UMKM dan pasar ekspor.

“Melalui business matching, UMKM tidak hanya menembus pasar internasional, tapi juga tumbuh berkelanjutan dan memperkuat daya saing global,” jelas Fajarini.

Khusus untuk bulan Juni 2025, Kemendag mencatat transaksi senilai USD 18,39 juta yang diperoleh dari 16 buyer dari delapan negara mitra. Dalam periode tersebut, sebanyak 140 UMKM berpartisipasi dalam 60 kegiatan business matching.

Baca juga: Industri Kecil Menengah Jadi Pilar Utama dalam Perjuangan Dekarbonisasi

Sektor-sektor unggulan yang berhasil menarik perhatian buyer meliputi fesyen, kopi, cokelat bubuk, home décor, produk batik, furnitur, fiber board, jeli, obat-obatan, serta makanan dan minuman olahan.

Kemendag menegaskan komitmennya dalam memperkuat ekosistem ekspor nasional melalui program prioritas seperti UMKM Bisa Ekspor. Fajarini Puntodewi menutup dengan menegaskan bahwa Kemendag ingin memastikan UMKM Indonesia menjadi eksportir berkelanjutan dan mampu bersaing di kancah global.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img