Tangerang, 08 Juli 2025 – PT Pertamina melalui anak usahanya, Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE), resmi menjalin kerja sama strategis dengan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 3 megawatt (MW) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, Sumatera Utara. Kolaborasi ini merupakan langkah konkret mempercepat transisi energi menuju target net zero emission 2060.
Penandatanganan perjanjian Bangun Guna Serah ini dilakukan di Jakarta pada Senin, 7 Juli 2025 oleh Direktur Utama Pertamina NRE, John Anis, dan Direktur Bisnis PTPN III (Persero), Ryanto Wisnuardhy. Acara ini disaksikan langsung oleh Wakil Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Oki Muraza, Direktur Transformasi dan Keberlanjutan Bisnis Pertamina Agung Wicaksono, dan Direktur Utama PTPN III (Persero) Denaldy Mulino Mauna.
Baca juga: Pertamina Goes to Campus 2025 Hadirkan Tiga Kompetisi Energi
Wakil Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Oki Muraza, menyampaikan bahwa kolaborasi ini adalah bentuk sinergi BUMN yang menegaskan komitmen bersama dalam mempercepat pengembangan teknologi energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia. “Kerja sama ini akan membuka peluang kolaborasi lebih luas seperti pengembangan biodiesel, bioethanol, dan sustainable aviation fuel,” jelas Oki.
PLTS 3 MW ini diproyeksikan mampu mengurangi emisi karbon hingga 4.100 ton CO₂e per tahun, atau setara 102.500 ton CO₂ selama 25 tahun masa operasi. Menurut John Anis, proyek ini tidak hanya mendukung target energi bersih, tetapi juga menambah nilai ekonomi kawasan industri KEK Sei Mangkei.
Selain proyek PLTS, kerja sama sebelumnya antara Pertamina NRE dan PTPN III telah menghasilkan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) berkapasitas 2,4 MW yang memanfaatkan limbah cair kelapa sawit (POME). PLTBg ini ditargetkan mampu menghasilkan kredit karbon hingga 66.000 ton CO₂e.
Direktur Bisnis PTPN III, Ryanto Wisnuardhy, menyebut bahwa energi surya merupakan sumber daya terbarukan yang berkelanjutan dan efisien. “Kami akan terus mengoptimalkan potensi EBT di Indonesia demi masa depan energi yang lebih bersih,” ujarnya.
Baca juga: PGN dan Taniyuk Transformasikan Petani Karet di Sumsel Lewat Digitalisasi
Proyek ini juga menjadi kelanjutan dari PLTS 2 MW yang telah beroperasi sejak 2021 di KEK Sei Mangkei. Dengan kapasitas total mencapai 5 MW, kawasan ini menjadi model sinergi sektor energi dan perkebunan dalam mendukung ketahanan energi lokal serta menarik investor yang fokus pada energi hijau.
Pertamina sebagai pemimpin transisi energi nasional, terus berkomitmen dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) dan penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) secara menyeluruh di seluruh operasional bisnisnya.