Tangerang, 02 Juli 2025 – Wakil Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Dyah Roro Esti Widya Putri, menjajaki peluang kerja sama kota kembar (sister city) antara Auckland, Selandia Baru, dengan kota-kota di Indonesia. Gagasan ini disampaikan langsung dalam pertemuan antara Wamendag Roro dan Wali Kota Auckland, Wayne Brown, di Auckland, Senin (30/6).
Dalam pertemuan tersebut, Wamendag Roro mengapresiasi keberhasilan Auckland menjalin kemitraan kota kembar dengan Guangzhou (Tiongkok), Los Angeles (AS), dan Fukuoka (Jepang). Menurutnya, hubungan tersebut tidak hanya memperkuat kerja sama budaya, tetapi juga membuka peluang besar dalam bidang ekonomi dan perdagangan.
Baca juga: Selandia Baru Jadi Target Baru Produk Ekspor Indonesia
“Dengan semangat yang sama, Indonesia siap mengeksplorasi potensi kemitraan kota kembar antara Auckland dan sebuah kota di Indonesia. Kami berharap kerja sama ini mampu mendorong kolaborasi di sektor perdagangan, pendidikan, dan pembangunan berkelanjutan,” jelas Wamendag Roro.
Wamendag menyebutkan dua kota di Indonesia yang potensial menjadi mitra Auckland: Bandung dan Bogor. Kedua kota ini dinilai memiliki kemiripan karakteristik dengan Auckland, terutama karena didukung oleh sumber daya manusia muda dan produktif—faktor penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan investasi.
Lebih lanjut, Wamendag Roro menyoroti posisi strategis Auckland sebagai pintu gerbang ekspor utama Selandia Baru, baik melalui Pelabuhan Auckland maupun Bandara Internasional Auckland. Kota ini bahkan menyumbang 28 persen dari total ekspor Selandia Baru pada tahun 2024. Sektor unggulannya antara lain media informasi, manufaktur peralatan, produk makanan, serta buah dan minyak.
Wali Kota Wayne Brown menyambut baik gagasan kerja sama ini dan menyatakan minatnya pada program pertukaran pelajar, kerja sama perdagangan, serta investasi lintas negara. Ia berharap inisiatif ini segera terwujud dalam waktu dekat.
Baca juga: Schneider Electric Resmikan Smart Factory Ketiga di Cikarang
Selain membahas kerja sama kota kembar, Wamendag Roro juga meminta dukungan Selandia Baru atas proses aksesi Indonesia ke CPTPP (Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership) dan OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development). Diketahui, Indonesia telah menyerahkan kuesioner aksesi CPTPP pada 12 Mei 2025 dan memulai proses aksesi OECD sejak Juni 2024 dengan target selesai pada 2027.
Turut hadir mendampingi Wamendag Roro dalam pertemuan ini adalah Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Fajarini Puntodewi dan Direktur Pengembangan Ekspor Produk Manufaktur Deden Muhammad FS.