ITMG Masuk Bisnis Nikel, Siap Dukung Revolusi Energi Bersih

Tangerang, 01 Juli 2025 — PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) mengambil langkah strategis dalam merespons pergeseran global menuju energi bersih dengan mulai memasukkan komoditas nikel sebagai fokus utama dalam portofolio bisnisnya, mendampingi sektor batubara yang selama ini menjadi andalan.

Langkah diversifikasi ini dilakukan seiring meningkatnya kebutuhan akan bahan baku untuk baterai kendaraan listrik, di mana nikel menjadi komponen vital. ITMG melihat potensi besar pada logam ini, mengingat lonjakan permintaan global terhadap kendaraan listrik dan inisiatif dekarbonisasi yang semakin meluas.

Baca juga: Rumah Tempe Azaki Sukses Ekspor ke 10 Negara Berkat Dukungan Digital BNI

“Nikel adalah masa depan energi bersih, dan kami percaya masuknya ITMG ke sektor ini adalah langkah penting untuk keberlanjutan jangka panjang,” demikian disampaikan manajemen perusahaan, Senin (30/6/2025).

Indonesia menjadi negara dengan cadangan nikel terbesar secara global, yakni mencapai 23% dari total cadangan dunia. Berdasarkan data terbaru, total sumber daya nikel Indonesia mencapai 17,7 miliar ton bijih atau sekitar 177,8 juta ton logam. Dari jumlah tersebut, cadangan yang dapat ditambang mencapai 5,2 miliar ton bijih dan 57 juta ton logam.

Kondisi ini membuka peluang besar bagi ITMG untuk mengoptimalkan lini bisnis baru tersebut, sekaligus memperluas kontribusi Indonesia dalam rantai pasok industri baterai dan teknologi energi terbarukan dunia.

Selama ini, ITMG dikenal sebagai perusahaan pertambangan dengan dominasi di sektor batubara. Namun, meningkatnya tekanan global terhadap penggunaan energi fosil mendorong perusahaan untuk lebih adaptif terhadap perubahan arah kebijakan dan permintaan pasar global.

Diversifikasi ke komoditas nikel tidak hanya bertujuan menjaga keberlangsungan bisnis, tetapi juga mencerminkan kesadaran perusahaan terhadap tuntutan lingkungan dan keberlanjutan. ITMG menyadari bahwa masa depan energi bergantung pada material yang mendukung transisi energi bersih.

Baca juga: Digitalisasi UMKM Jadi Tantangan Terbesar di Balikpapan

Pengembangan industri nikel tentu tidak lepas dari tantangan, mulai dari penguasaan teknologi pengolahan hingga mitigasi dampak lingkungan. Namun, dengan dukungan regulasi pemerintah dan strategi investasi yang matang, ITMG optimistis dapat mengelola tantangan tersebut secara bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Dengan ekspansi ke bisnis nikel, ITMG menempatkan diri sebagai pelaku industri yang tidak hanya berorientasi pada profit, tetapi juga pada kontribusi nyata terhadap transisi energi dan pembangunan ekonomi hijau.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img