Ekspor Kerajinan Indonesia Tembus Amerika dan Eropa

Tangerang, 2 Juni 2025 – Industri kriya Indonesia memiliki potensi besar di kancah internasional berkat keunikan produk dan kekayaan budaya dari berbagai daerah. Namun, untuk dapat bersaing di pasar global yang kompetitif, pelaku industri kecil dan menengah (IKM) memerlukan dukungan konkret, strategi pemasaran yang tepat, serta peningkatan daya saing. Menjawab tantangan tersebut, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bersama Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) secara aktif membina dan memperkuat IKM kriya melalui berbagai program kolaboratif.

Dalam upaya mendorong IKM kriya untuk menembus pasar ekspor, Ditjen Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin bekerja sama dengan Dekranas menyelenggarakan berbagai pelatihan dan webinar. Salah satu kegiatan terbaru adalah webinar bertajuk “Inovasi dan Strategi Pengembangan Produk Kerajinan Berbasis Potensi Lokal untuk Pasar Global” yang dilaksanakan pada 22 Mei 2025, sebagai bagian dari perayaan HUT ke-45 Dekranas.

Baca juga: KEM PPKF 2026 Perkuat SDM dan Investasi Nasional

Menurut Dirjen IKMA Reni Yanita, setiap daerah di Indonesia memiliki nilai-nilai lokal yang kuat seperti sejarah, tradisi, dan kepercayaan, yang kemudian tercermin dalam produk kerajinan yang otentik. “Keunikan ini menjadi modal besar untuk ekspansi ke pasar luar negeri, karena konsumen global saat ini sangat menyukai produk yang etnik, autentik, dan berkualitas,” jelas Reni.

Tiga IKM binaan Ditjen IKMA yang menjadi narasumber dalam webinar tersebut membagikan kisah sukses mereka:

  • CV Palem Craft sukses mengekspor kerajinan dekorasi rumah ke Belanda senilai Rp346 juta.
  • CV Sweda Gembira memproduksi piala untuk ajang internasional dan mengekspor 90% produknya ke Amerika Serikat.
  • CV Maharani menembus pasar Eropa dan Asia dengan produk dekorasi berbasis batu alam dan anyaman.
  • Capaian IKM tersebut ikut mendorong nilai ekspor kerajinan nasional yang tercatat mencapai USD 106,6 juta per Februari 2025. Negara tujuan ekspor meliputi Amerika Serikat, China, Jepang, Korea Selatan, hingga negara-negara Eropa.

Baca juga: KKN UGM Dorong Digitalisasi Warung dan Pasar Rakyat

Direktur IKM Kimia, Sandang, dan Kerajinan, Budi Setiawan, menambahkan bahwa keberhasilan ekspor IKM akan lebih optimal dengan sinergi seluruh pihak. “Mulai dari menggali potensi lokal hingga berinovasi dalam desain dan fungsi produk. Kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, akademisi, dan komunitas kreatif akan memperkuat ekosistem industri kerajinan nasional,” ujarnya.

Dengan kekayaan budaya dan kreativitas yang dimiliki, produk kriya Indonesia sangat berpotensi mendunia. Namun, untuk meraih pasar ekspor secara berkelanjutan, diperlukan strategi yang matang, inovasi berkelanjutan, dan kerja sama lintas sektor. Langkah-langkah yang dilakukan Kemenperin dan Dekranas menjadi bukti nyata bahwa IKM Indonesia mampu bersaing dan unggul di panggung global, asalkan terus didukung dan dikembangkan secara strategis.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img